Bangga Indonesia

Sarasehan Hari Anak Nasional; Kolaborasi Offline & Online Dalam Bermain & Belajar

Kegiatan anak-anak yang sedang bermain tradisional.

Bangga Indonesia, Sidoarjo – Anak adalah anugrah dan merupakan titipan dari Tuhan yang Maha Esa. Kita harus menjaga mereka, terutama kebahagiannya. Kebahagiaan anak biasanya disalurkan melalui kegiatan yang mereka sukai, salah satunya bermain. Banyak manfaat yang bisa didapat dari anak – anak melalui bermain.

Kekhawatiran perubahan zaman yang mengubah pola bermain – anak sungguh diperhatikan oleh Achmad Irfandi, Founder Kampung Lali Gadget. Kampung Lali Gadget yang berada di Desa Pagerngumbuk Kecamatan Wonoayu adalah salah satu bentuk dukungan Irfandi dalam menghidupkan kembali bermain permainan tradisional.

Kita semua tahu kalau perkembangan teknologi banyak mengubah beberapa sektor. Salah satunya perubahan kegiatan anak bermain yang memakai gadget atau gawai. Sebenarnya tidak pernah ada masalah anak mau bermain dengan gadget. Ketertarikan anak terhadap perubahan teknologi juga sangat baik. Jika tidak diberi tahu kasian mereka, akan menjadi manusia yang kurang up to date.

Yang perlu diperhatikan adalah, pemberian teknologi yang sesuai. Anak tetap harus bermain permainan selain gadget. Tidak boleh terlalu ketagihan bahkan berlebihan. Mungkin, teknologi yang menghasilkan interaksi dengan baik belum sempurna. Makanya, anak harus tetap bermain permainan tradisional. Anak – anak juga harus memainkan permainan yang mengharuskan mereka berinteraksi dengan masyarakat luar, teman, lingkungan sekitar.

Antusias warga Kampung Lali Gadget yang luar biasa dalam Acara Hari Anak Nasional

Inisiatif dari Kampung Lali Gadget di Wonoayu sangatlah baik. Berawal dari menghadirkan taman bermain bagi mereka. Hingga membentuk atau mengemas agar bermain bisa sekaligus belajar melalui berbagai kegiatan yang diadakan.

Dalam Sarasehan Hari Anak Nasional yang diadakan tanggal 26 Juli 2020. Rotary International bersama Kampung Lali Gadget berusaha mengkolaborasikan bermain dan belajar melalui teknologi. Di masa pandemi ini, kami sangat paham bahwa anak juga banyak dilarang bermain diluar untuk menjaga kesehatan. Kami menghadirkan acara ini tidak hanya untuk mengusir kebosanan anak. Kami juga ingin memberikan edukasi tentang perilaku anak atau parenting juga kepada orang tua, ucap Achmad Irfandi, Founder KLG.

Dalam acara tersebut anak – anak juga dipersilahkan menampilkan ketangkasan mereka dalam memainkan permainan tradisional. Saya kira, konsep KLG atau Kampung Lali Gadget ini sangat menarik dan dapat ditiru oleh kampung lain. Kami tidak menolak teknologi, karena anak – anak suka dan sangat tertarik akan hal itu. Kami hanya ingin menyeimbangkan. Permainan tradisional dan permainan memakai gadget masa kini juga memiliki manfaat masing – masing, ucap IPDG Febri H. Dipokusumo dari Rotary International.

Kalau dari Bangga Indonesia, tetap seimbang dan ambil positifnya.
(man)

Exit mobile version