Bangga Indonesia Pontianak – Sejumlah desa di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, terendam banjir dengan ketinggian air bervariasi. Ini akibat air pasang dan banjir kiriman dari kabupaten tetangga.
Di Desa Sendoyan Kecamatan Sejangkung, misalnya, ketinggian air di dalam rumah mencapai sekitar 20 cm.
Saat ini ketinggian air mulai bertambah. Sejak Kamis, 14 Januari 2021 mulai naik dan saat ini mencapai 20 cm masuk rumah warga. Sedangkan di jalan sudah ada yang mencapai 60 cm dan bahkan lebih.
“Kondisi ini diakibatkan air pasang dan kiriman air dari Bengkayang, bukan intensitas hujan yang tinggi,” ujar Kepala Desa Sendoyan, Juliansyah saat dihubungi ANTARA di Sambas, Senin (18/01/2021).
Ia menyebutkan dari data pendataan desa, terdapat 1.040 KK atau 3.604 jiwa terdampak bencana banjir kiriman dari arah hulu tersebut
“Ada 16 orang ibu hamil yang siap siaga melahirkan dan itu menjadi perhatian prioritas kita. Saat ini, alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Kerugian warga belum bisa ditaksir,” jelasnya.
Ia menyebut saat ini pihaknya telah melaporkan kejadian tersebut ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sambas.
Dari pihak yang berwenang, menyatakan siap dikonfirmasi jika ada masyarakat yang sakit. “Tim medis Puskesmas siap turun kelapangan. Kami sendiri telah mengimbau warga untuk tetap waspada. Semoga kondisi ini surut sehingga masyarakat bisa beraktivitas seperti biasa,” harap dia.
Wakil Bupati Sambas Hairiah membenarkan bahwa di Kabupaten Sambas telah terjadi bencana banjir akibat rob dan kiriman dari daerah lainnya.
Ia menjelaskan bahwa angin dan rob itu terjadi di Kecamatan Pemangkat dan Paloh. Ia dan BPBD Kabupaten Sambas telah meninjau langsung kondisi di lokasi dan menyerahkan bantuan kepada masyarakat.
“Sedangkan banjir di Kecamatan Sejangkung terjadi akibat kiriman air dari Kabupaten Bengkayang, wilayah yang terdampak meliputi Desa Sepantai, Desa Semanga, Desa Perigi Limus dan termasuk Desa Sendoyan. Saat ini masyarakat masih bertahan d rumahnya masing masing,” jelasnya.
Dengan bencana banjir yang ada, menurutnya, pemerintah daerah akan memberikan bantuan sembako, serta pelayanan kesehatan. Kemudian jika ada administrasi kependudukan yang rusak karena banjir maka akan dicetak kembali.
“Saat ini kami terus komunikasi dengan kepala desa dan pihak pihak lainnya. Himbauan kepada masyarakat tetap waspada dan menjaga keselamatan dalam cuaca dan curah hujan tinggi,” pesannya. (aba)