Selalu Ada Petunjuk di dalam Al-Qur’an
إِنَّ هَٰذَا ٱلۡقُرۡءَانَ يَهۡدِي لِلَّتِي هِيَ أَقۡوَمُ وَيُبَشِّرُ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ ٱلَّذِينَ يَعۡمَلُونَ ٱلصَّٰلِحَٰتِ أَنَّ لَهُمۡ أَجۡرٗا كَبِيرٗا
Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu’min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar, ( QS. Al Isra’ (17) : 9 )
Sobat. Allah menurunkan Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad agar menjadi petunjuk bagi umat manusia guna meraih keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Sungguh, Al-Qur’an ini memberikan petunjuk bagi umat manusia ke jalan yang paling lurus yang mengantarkan keselamatan dan kebahagiaan mereka dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan kebajikan sebagai bukti dari keimanannya itu bahwa bagi mereka ada pahala yang besar sebagai imbalan
dari iman dan apa yang diamalkannya itu.Dan memberi kabar buruk serta ancaman bahwa sesungguhnya orang orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, Kami sediakan bagi mereka kelak di hari kiamat azab yang pedih yaitu neraka.
Sobat. Ketika menghadapi masalah apa pun, termasuk masalah kesehatan, masalah rumah tangga, hubungan dengan tetangga, masalah bisnis dan pekerjaan, atau bagaimana menghadapi masa tua, kita harus bertanya dan kembali kepada Al-Qur’an karena di dalamnya selalu ada petunjuk. Sebagian ulama mengatakan, “Barangsiapa menghafal Al-Qur’an , Allah SWT memberinya kenikmatan pada akal pikirannya hingga ia mati.”
Sobat. Super Intelligent Software menurut Prof.BJ Habibi adalah Jiwa dan Hati Nurani.
- Hati : Kecerdasan yang menyadari limpahan cahaya cinta dan kasih sayang-Nya tak terhingga pada manusia, semesta dan seisinya.
Ketaatan mengikuti Tuntunan Allah adalah kesadaran tertinggi manusia.
- Nurani : Kecerdasan yang memahami keberadaan diri sebagai makhluk ciptaan yang diciptakan sama dan memiliki keinginan untuk membahagiakan yang lain.
Kepedulian terhadap sesama makhluk Tuhan adalah kesadaran termulia manusia.
- Jiwa ialah roh yang hidup membawa keinginan untuk menyebarkan kebahagiaan dan menyadari kehidupan sebagai sebuah integrated system yang diciptakan menyatu dan tak terpisahkan
Keikhlasan menjaga kehidupan ciptaan Allah adalah kesadaran terpuji manusia.
Sobat. Hati, nurani dan jiwa yang senantiasa dituntun dan tersambung dengan Al-Qur’an serta di sirami dengan air ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya maka akan mudah menerima cahaya Ilahi dan membuat dirinya merasakan kebahagiaan.
Sobat. Software mental yang ada di dalam diri manusia memiliki prinsip komunikasi yang serupa dengan teknologi wifi yang mengirimkan data dengan cara membelah frekuensi agar bisa diterima oleh sejumlah receiver yang sangat membantu urusan kehidupan kita.
Kesamaan lain yang dimiliki oleh jiwa dan hati nurani dengan wifi ialah :
- Fleksibel : Bekerja dengan sedikit piranti dan fasilitas.
- Hemat waktu : Bisa diakses di mana saja dan kapan saja, untuk berkomunikasi ke mana saja dengan siapa
- Meningkatkan Produktivitas : Bekerja multidimensi membuat kita bisa melakukan pekerjaan di dalam realitas fisik dan non fisik sekaligus tanpa mengenal batas ruang dan waktu.
- Memudahkan kolaborasi : Menjalin pengertian dengan cepat lewat proses pertukaran informasi dengan leluasa dan tak terbatas selama semua pihak connected alias nyambung.
Sobat. Jadi mari kita ingat dan sadari akan hal ini : Bahwa Kita memiliki jiwa yang memahami perintah dan pengaturan-Nya. Bahwa kita memiliki hati untuk memahami ketentuan dan ketetapan-Nya. Bahwa kita memiliki nurani untuk mengerti petunjuk dan tuntunan-Nya. Ingatlah sobat bahwa pertolongan Allah disadari oleh hati yang berserah dan berharap hanya kepada-Nya.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱذۡكُرُواْ نِعۡمَتَ ٱللَّهِ عَلَيۡكُمۡۚ هَلۡ مِنۡ خَٰلِقٍ غَيۡرُ ٱللَّهِ يَرۡزُقُكُم مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلۡأَرۡضِۚ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَۖ فَأَنَّىٰ تُؤۡفَكُونَ
يا أيها الناس اذكروا نعمة الله عليكم بقلوبكم وألسنتكم وجوارحكم، فلا خالق لكم غير الله يرزقكم من السماء بالمطر، ومن الأرض بالماء والمعادن وغير ذلك. لا إله إلا هو وحده لا شريك له، فكيف تُصْرَفون عن توحيده وعبادته؟ (٣)
Hai manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezeki kepada kamu dari langit dan bumi? Tidak ada Tuhan selain Dia; maka mengapakah kamu berpaling (dari ketauhidan)? ( QS. Fatir (35) : 3 )
Pada ayat ini, Allah menganjurkan supaya manusia memberikan perhatian secara khusus atas nikmat yang telah diberikan kepadanya dan menjaganya agar tidak lenyap dan menghilang. Untuk kepentingan ini, manusia selalu harus merendahkan diri mengakui bahwa semua nikmat itu dari Allah sebagai anugerah kepadanya, yang wajib disyukuri dengan melakukan ibadah kepada-Nya tidak kepada lain-Nya, taat kepada segala perintah-Nya, dan menjauhi semua larangan-Nya. Satu-satunya cara untuk memelihara dan menjaga kelestarian nikmat yang ada pada seseorang ialah mensyukuri nikmat itu. Dengan demikian, Allah akan selalu menambahnya. Sebaliknya, kalau nikmat itu tidak disyukuri, maka Allah akan menimpakan azab yang keras, sebagaimana firman-Nya:
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu.” (Ibrahim/14: 7)
Allah satu-satunya pemberi rezeki yang hakiki, baik yang turun dari langit berupa hujan dan sebagainya, maupun yang tumbuh dari bumi berupa keperluan hidup seperti beras, air, pakaian, dan sebagainya. Tidak ada Tuhan melainkan Dia. Kalau manusia mau mengerti dan menyadari semuanya itu, tentunya dia tidak akan berpaling daripada-Nya, tetapi dia akan tetap mengesakan-Nya, menyembah hanya kepada-Nya, tidak kepada yang lain-Nya.
( Spiritual Motivator – DR.N.Faqih Syarif H, M.Si Penulis buku Buatlah Tanda di Alam Semesta. Sekretaris Komnas Pendidikan Jawa Timur )