Bangga Indonesia, Karanganyar – Stamina Dr. Nasrul Faqih Syarif, M.Si terkuras. Dua sesi acara bedah buku SantriPreneur Santri Milenial yang digelar Selasa berlangsung di dua kota wilayah Daerah istimewa Yogyakarta, benar-benar menyita tenaganya.
Setelah tampil all-out usai subuh di Ma’had Abdurrahman Ali, Bantul, sore harinya motivator spiritual nasional ini tampil lagi di Masjid Islamic Center, Karanganyar. Akibatnya, kondisi fisik penulis 30 judul buku itu mulai menurun.
Betapa tidak. Sehari sebelumnya, dosen Pascasarjana perguruan tinggi di Lirboyo Kediri ini, sudah menguras tenaga saat membedah buku dan memotivasi santri Muhammadiyah Sepang Nganjuk dan jamaah Ekspreso Solo.
Seusai tauziah di Solo, dia bersama rombongan dari tim Bangga Indonesia TV dan banggaindonesia.com harus melakukan perjalanan darat menuju penginapan di Jogja. Sampai di kota pelajar ini jam sudah larut malam.
Dini hari menjelang subuh, ia harus meluncur ke Bantul bersama panitia event dari Muslim United Jogjakarta. Selama dua jam lebih ia memaparkan materi buku yang ditulis bersama wartawan senior yang berkarya 30 tahun bersama Jawa Pos, Cak Amu (Abdul Muis) dan Entrepreneur M.A. Burhanuddin, ST, MM itu.
“Suara saya mulai serak ini,” keluh Doktor Faqih ketika dijemput Rizky Agung, Ketua Takmir Muslim United Jogjakarta menuju Karanganyar. “Semoga sound sistemnya bagus dan bisa membantu mengeraskan suara saya,” sambungnya.
Agung terdiam. Bapak dua anak ini kemudian mengajaknya singgah di rumah makan. Dekat Islamic Center. Harapannya agar Doktor Faqih bisa minum yang hangat dan menikmati sate kambing.
Usai makan siang, hujan turun begitu lebat. Sesampai di lokasi acara Doktor Faqih tampak mulai kelihatan membaik. Sambutan panitia juga oke.
Melihat puluhan audien dari jamaah Islamic Center se-Karanganyar sudah siap di masjid, adrenalin Doktor Faqih naik. Terlebih lagi kehadiran jamaah yang berasal dari komunitas pemuda insyaf Karanganyar (Kopika).
“Safari bedah buku kali ini banyak fenomena. Audiensinya variatif. Kalau di Solo ada Ekspreso, eks Preman. Di sini ada pemuda insyaf. Muslim United sebagai EO sangat kreatif memilih audience,” puji doktor UINSA Surabaya ini.
Di penampilan keempatnya, Doktor Faqih tetap mengusung motivasi agar manusia bisa membuktikan diri sebagai makhluk spesial hasil mahakarya Allah.
Karena itu, tidak ada alasan bagi manusia untuk menjadi sang juara dan harus bisa melakukan apa saja untuk mencapai target yang diimpikan. Spiritual Motivasi ini diakhiri Doktor Faqih hingga menjelang magrib.
Usai acara ia kemudian diajak silaturahmi oleh Ketua Kopika, Agus ramah tamah di sebuah resto. Tak lama bersenda gurau, rombongan kembali ke Jogja, karena esok harinya,
Rabu pagi ini, seusai subuh Doktor Faqih sudah diagendakan mengisi acara yang sama di Masjid Muslim United Jogjakarta. (aba)