Bangga Indonesia, Surabaya – Plasma Konvalesen belakangan menjadi obyek menarik di kalangan pakar kesehatan. Terlebih lagi plasma yang punya nama latin plasma convalescent ini bisa menjadi terapi alternative penawar COVID-19.
Plasma convalescent adalah sebuah carian yang berada di dalam darah (plasma) yang terdapat sel anti bodi, yang dapat membantu menolak virus termasuk COVID-19.
Penggunaan plasma darah itu, menurut peneliti, sebenarnya sudah digunakan mulai dari tahun 1900-an, yang juga digunakan saat menghadapi virus difteri, SARS, MERS, dan flu burung.
Pada tanggal 6 Agustus 2020, Menteri Kesehatan Republik Indonesia membentuk Tim PlaSenTer Nomor HK.01.07/MENKES/346/2020 Tentang Tim Penelitian Uji Klinis Pemberian Plasma Konvalesen Sebagai Terapi Tambahan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
Hal tersebut sebagai upaya percepatan penanganan COVID-19 dengan cara memberikan kekebalan atau imunitas pasif melalui pemberian immunoglobulin dengan plasma konvalesen.
Menurut Koordinator Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi kriteria pendonor Plasma Konvalesen, adalah warga yang sudah pernah terpapar COVID -19 dan dinyatakan sembuh atau negatif.
” Yang bisa mendonorkan plasma konvalesen adalah yang pernah dinyatakan positif COVID-19 dan sudah dinyatakan sembuh,” Jelas Joni, sapaan akrab dokter ini.
Menurut dia, di Jawa Timur hanya beberapa istansi yang bisa melakukan transfusi Plasma Konvalesen. “PMI Sartomo dan RS Saiful Anwar biasa melakukannya, Mas,” jelasnya.
Joni menuturkan bahwa hingga saat ini dirinya bersama tim masih melakukan riset.
Sebuah jurnal yang berjudul “Plasma Konvalesen” yang dipublikasikan menyebut hasil rangkaian kasus 25 pasien menunjukkan bahwa pemberian plasma adalah pilihan pengobatan yang aman bagi mereka yang menderita penyakit COVID-19 parah.
Menurut Kepala Bagian Pelayanan dan Humas PMI Kota Surabaya dr. Martono Adi Triyogi, sebenarnya sudah banyak orang berpartisipasi untuk mendonorkan plasma darah konvalesen.
“Bahkan kali ini sudah banyak orang yang sadar akan kepeduliannya mendonorkan plasma konvalesen ini, bahkan rata rata tiap harinya ada 10-20 orang perhari,” tandas dr. Martono, Kamis (21/01/2021)). (alief)