Tebarkan Kasih Sayang di Muka Bumi
Diriwayatkan dari al-Hasan, Rasulullah SAW besabda, “ Orang-orang terkemuka di kalangan umatku masuk surge bukan dengan banyaknya sholat dan puasa mereka, melainkan karena hati yang bersih, jiwa yang dermawan, dan penyayang kepada semua kaum muslimin.” ( Kitab Auliya’ 58 )
Sobat. “Berkah adalah manfaat dunia dan akherat. Maka seseorang yang diberkahi lagi penuh berkah, ke mana pun dia pergi dan di mana pun dia bertempat, pasti akan mendatangkan manfaat dunia dan akherat bagi arah yang dituju, daerah yang didiami, dan orang-orang yang mengitari. ” Demikian penjelasan Ibn Qayyim Al-Jauziyah.
“Perbanyaklah kawan-kawan yang sholeh sungguh mereka memiliki syafaat di hari kiamat.” Kata Hasan al-Bashri.
Sobat. “Orang-orang yang sholeh atau Sholihun : mereka adalah orang-orang yang mengarahkan seluruh usia mereka menuju ketaatan kepada Allah dan membelanjakan rezeki yang dikaruniakan pada mereka pada apa pun yang diridhoi-Nya.” Imam al-Alusi dalam tafsir Ruhul Ma’ani.
Sobat. Orang-orang sholeh yang kita bersamai, menjaga kita dalam kebaikan dengan teladannya, pengetahuannya, nasihat-nasihat, dan doa-doanya. Merekalah manusia yang kesibukannya asyik memperbaiki diri. Hatinya terjaga dalam dzikir, diamnya muhasabah, bicaranya dakwah, duduknya majelis ilmu, berjalannya jihad fi sabilillah. Lisannya terbiasa berbincang mesra dengan Allah; maka ia terjaga dari melaknat dan mengumpat, menggunjing dan mencela, serta meleceh dan berlucah.
Sobat. maka tidak heran jika Imam Asy-syafi’i, juga dengan rendah hati, sampai beliau bersyair dengan indah dan penuh khusyuk, ” Aku Mencintai orang-orang sholeh, meski diri ini tak termasuk diantara mereka. Semoga dengan begitu, aku akan menggapai syafa’at bersama mereka.”
Sobat. Diriwayatkan, Rasulullah SAW bersabda, “ Orang-orang yang penyayang disayangi oleh Allah yang Maha Penyayang. Sayangilah penduduk bumi, maka kalian akan disayangi oleh penduduk langit.” ( HR Abu Dawud ).
Dalam riwayat yang lain Rasul bersabda, “ Penyayang itu bukanlah orang yang menyayangi dirinya sendiri, melainkan penyayang adalah orang yang menyayangi dirinya dan orang lain. “
Sobat. Arti menyayangi diri sendiri adalah menyayangi diri sendiri agar terhindar dari siksa Allah dengan cara meninggalkan kedurhakaan, bertaubat dari kesalahan, melakukan ketaatan, dan ikhlas dalam ketaatan itu. Sedangkan arti menyayangi orang lain adalah berusaha untuk tidak menyakiti orang muslim lain. Demikian penjelasan Imam al-Ghazali dalam kitab Mukasyafatul Qulub.
Allah SWT berfirman dalam QS Al-Fath (48) ayat 29 :
مُّحَمَّدٞ رَّسُولُ ٱللَّهِۚ وَٱلَّذِينَ مَعَهُۥٓ أَشِدَّآءُ عَلَى ٱلۡكُفَّارِ رُحَمَآءُ بَيۡنَهُمۡۖ تَرَىٰهُمۡ رُكَّعٗا سُجَّدٗا يَبۡتَغُونَ فَضۡلٗا مِّنَ ٱللَّهِ وَرِضۡوَٰنٗاۖ سِيمَاهُمۡ فِي وُجُوهِهِم مِّنۡ أَثَرِ ٱلسُّجُودِۚ ذَٰلِكَ مَثَلُهُمۡ فِي ٱلتَّوۡرَىٰةِۚ وَمَثَلُهُمۡ فِي ٱلۡإِنجِيلِ كَزَرۡعٍ أَخۡرَجَ شَطَۡٔهُۥ فََٔازَرَهُۥ فَٱسۡتَغۡلَظَ فَٱسۡتَوَىٰ عَلَىٰ سُوقِهِۦ يُعۡجِبُ ٱلزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ ٱلۡكُفَّارَۗ وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ مِنۡهُم مَّغۡفِرَةٗ وَأَجۡرًا عَظِيمَۢا (٢٩)
“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.” ( QS. Al-Fath (48) : 29 )
Sobat. Ayat ini menerangkan bahwa Muhammad saw adalah rasul Allah yang diutus kepada seluruh umat. Para sahabat dan pengikut Rasul bersikap keras terhadap orang-orang kafir, tetapi lemah lembut terhadap sesama mereka. Firman Allah:
Wahai orang-orang yang beriman! Barang siapa di antara kamu yang murtad (keluar) dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum, Dia mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, dan bersikap lemah lembut terhadap orang-orang yang beriman, tetapi bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah. (al-Ma’idah/5: 54)
Rasulullah bersabda:
Perumpamaan orang-orang mukmin dalam kasih mengasihi dan sayang-menyayangi antara mereka seperti tubuh yang satu; bila salah satu anggota badannya sakit demam, maka badan yang lain merasa demam dan terganggu pula. (Riwayat Muslim dan Ahmad dari an-Nu’man bin Basyir)
Sobat. Orang-orang yang beriman selalu mengerjakan salat dengan khusyuk, tunduk, dan ikhlas, mencari pahala, karunia, dan keridaan Allah. Tampak di wajah mereka bekas sujud. Maksudnya ialah air muka yang cemerlang, tidak ada gambaran kedengkian dan niat buruk kepada orang lain, penuh ketundukan dan kepatuhan kepada Allah, bersikap dan berbudi pekerti yang halus sebagai gambaran keimanan mereka.
Mengenai cahaya muka orang yang beriman, ‘Utsman berkata, “Adapun rahasia yang terpendam dalam hati seseorang; niscaya Allah menyatakannya pada raut mukanya dan lidahnya.” Sifat-sifat yang demikian itu dilukiskan dalam Taurat dan Injil.
Para sahabat dan pengikut Nabi semula sedikit dan lemah, kemudian bertambah dan berkembang dalam waktu singkat seperti biji yang tumbuh, mengeluarkan batangnya, lalu batang bercabang dan beranting, kemudian menjadi besar dan berbuah sehingga menakjubkan orang yang menanamnya, karena kuat dan indahnya, sehingga menambah panas hati orang-orang kafir.
Kemudian kepada pengikut Rasulullah saw itu, baik yang dahulu maupun yang sekarang, Allah menjanjikan pengampunan dosa-dosa mereka, memberi mereka pahala yang banyak, dan menyediakan surga sebagai tempat yang abadi bagi mereka. Janji Allah yang demikian pasti ditepati.
Sobat. Anas bin Malik ra berkata, Rasulullah SAW bersabda, “ Ada empat hak yang dmiliki kaum muslimin. Engkau harus menolong orang yang berbuat baik di antara mereka, memaafkan orang yang berbuat dosa di antara mereka, menjenguk orang sakit di antara mereka, dan mencintai orang yang bertaubat di antara mereka.”
Rasulullah SAW bersabda, “ Kedermawanan adalah salah satu pohon surge. Ranting-rantingnya menjuntai ke bumi. Barangsiapa yang mengambil salah satu rantingnya, maka ranting itu akan menuntunnya ke surga.”
Salam Dahsyat dan Luar Biasa!
( DR Nasrul Syarif M.Si. Penulis Buku Buatlah Tanda di Alam Semesta. Dosen Pascasarjana IAI Tribakti Lirboyo. Wakil Ketua Komnas Pendidikan Jawa Timur)