Site icon Bangga Indonesia

Tinggalkan Politik, Mirdasy Tekuni Pesantren Warisan “Kiyai Sufi”

Muhammad Mirdasy saat memberikan sambutan di suatu acara. FOTO ISTIMEWA/dokumentasi PMBQ

Bangga Indonesia, Ngoro-Mojokerto – Muhammad Mirdasy adalah sosok politisi yang ulet. Bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jawa Timur sukses menduduki kursi DPRD Jatim. Di Perindo Jawa Timur terpilih sebagai Ketua DPW.

Kini? “Sudah cukup bagi saya untuk berkiprah di dunia politik,” jawabnya tegas . Bapak enam ini serius akan menekuni bidang lain saat dijumpai banggaindonesia.com di Pesantren Modern Bustanul Quran, Nurul Azhar, Ngoro-Mojokerto, Jawa Timur, Jumat (19/03).

Lantas? “Ya, saya akan konsentrasi di pondok yang ditinggal almarhum bapak. Amanah beliau meminta putra-putranya agar terus berjuang di jalur pendidikan, pesantren dan anak yatim,” jelasnya.

Almarhum ayahnya adalah seorang aktivis pendidikan dan keagaman yang dikenal di kalangan tokoh Muhammadiyah sebagai “Kiyai Sufi”. Namanya KH Abdurrahim Nur Lc. Ia pendiri Yayasan Nurul Azhar.

Pada periode 2005-2010, alumnus Universitas Al-Azhar Fakultas Ushuluddin Mesir itu, bersama Prof M. Amien Rais dan Prof M. Syafii Maarif diangkat menjadi salah seorang panasihat Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Sebelumnya, Ustadz Abdurrahim Nur, menjadi ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur (1989-2000). Sejak 1967 hingga pensiun tahun 1997 menjadi dosen di Fakultas Ushuluddin IAIN Sunan Ampel (kini UINSA) Surabaya. Pernah menjabat sebagai Pembantu Dekan Bidang Akademik, dan bahkan dekan dua periode.

Di kampung halamannya, almarhum dikenal sebagai pendidik, juru dakwah, dan aktivis organisasi. Sebagai pendidik, karirnya dimulai sebagai guru dan Kepala PGAA Muhammadiyah Porong.

Kiyai yang dikenal kalem dan sederhana ini, dipanggil ke Rahmatullah pada 29 Mei 2007 malam (23.00 WIB). “Pesantren ini adalah peninggalan beliau. Dulu ada di Porong. Tapi karena kena musibah lumpur Lapindo, akhirnya pindah di sini,” jelas Mirdasy.

Jadi? Sebelum ini, pesantren yang sudah memiliki 50 santri di level SMP dan SMK itu dikelola adik-adiknya.

Ia sendiri masih sibuk dengan hirup-pikuk politik nasional. Mulai pencalegan, pemilihan presiden hingga pilkada.

Malah, Mirdasy sempat mencalokan diri di DPRD Provinsi Jawa Timur Dapil Lumajang. “Saya tidak terpilih,” kenangnya, lantas terkekeh.

Mirdasy menyadari hal itu adalah kehendak Allah. Apalagi hati nuraninya mengamini langkah meninggal kiprah politik. “Selain panggilan nurani, faktor usia juga menjadi pertimbangan saya,” kilahnya.

Di Pondok Modern Bustanul Quran (PMBQ) Nurul Azhar, Mirdasy didaulat sebagai direktur. Bersama para staf pengajar, dia mengelola pondok plus pendidikan formal.

“Pesantren kami sudah terakreditasi di Kemenag. Pendidikan formalnya ikut Muhammadiyah,” jelasnya. Yaitu SMK Muhammadiyah 3 Ngoro Mojokerto dan SMP Muhammadiyah 5 Ngoro Mojokerto.

Dua pendidikan formal yang dikelola pesantrennya itu, adalah sektor pendidikan SMK menjadi andalannya. Mengapa SMK? Mirdasy ingin santri lulusan pondok memiliki skill yang bisa dipakai untuk masa depannya.

“Jadi pondok ini bisa diketegorikan Pondok Vokasi. Semua santri akan punya keahlian,” tegasnya.

Ada dua sistem pendidikan yang akan diterapkan. Pendidikan pondok berupa: Tahfidzul Quran, Tahfidzul Hadits, Tarbiayul Akhlaq dan Lughoh wad Dakwah.

Pendidikan formal khusus SMK ada empat keahlian yang diberikan. Di antaranya multi media, teknik elektonika industry, teknik mekanik industry dan teknik instalasi tenaga listrik.

“Tahun ini kami membangun boarding school satu lokasi di sini. Dan, bangunan itu bisa menampung sampai 400 santri,” jelasnya.

Selain memperoleh pendidikan agama dan formal, para santri juga memperoleh pendidikan esktra kulikuler (ekskul). Di antaranya ada pelatihan musik, pencak silat, renang, menjahit, futsal, e-sport dan kepanduan HW, komputer, jurnalistik dan broadcasting.

Untuk ekskul lainnya ada muhadloroh tiga bahasa (Arab, Inggris dan Mandarin). “Juga ada qiroatul quran, qiroatul kutub dan kaligrafi,” ujarnya.

Ia mengaku sudah menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi negeri dan luar negeri buat santri yang berprestasi dan ingin meneruskan studinya.

Khusus program pendidikan 2021-2022, pihaknya sudah membuka pendaftaran dalam tiga kategori. Kategori jalur indent sudah ditutup 5 Januari lalu.

Gelombang 1 dibuka mulai 6 Januari-5 April. Sedangkan Gelombang 2 dimulai 6 Aprl hingga 5 Juli 2021.

Informasi pendaftaran bisa via telpon 0321-6821774 atau HP Ustad Adrian di 0822-3333-2626 dan Ustad Mirdasy di 0811-2242-299. Atau kunjungi websitenya di www.nurulazhar.or.id (aba)

Exit mobile version