Site icon Bangga Indonesia

Tips Menulis Artikel Ilmiah

Tips Menulis Artikel Ilmiah

Sobat. Karya  tulis ilmiah  dibedakan  menjadi  beberapa  bentuk :

  1. Laporan Penelitian ;  yaitu tulisan  yang  melaporkan hasil percobaan, peninjauan, atau  observasi sementara.
  2. Karya Tulis Akademik : berupa skripsi, tesis  dan disertasi.
  3. Buku Teks  : yakni  buku ajar atau buku-buku ilmiah  yang digunakan  sebagai penunjang
  4. Artikel Ilmiah : Berupa tulisan khusus  yang dihasilkan dari penulisan kembali laporan penelitian atau karya tulis akademik dan memang ditulis khusus  untuk dipublikasikan  dalam  jurnal  akademik

Sobat. Dalam  artikel  singkat ini  penulis hanya  membahas bagaimana  menulis artikel ilmiah populer. Dalam  konteks  menulis artikel ilmiah, logika ilmiah  diwujudkan  melalui langkah-langkah  berikut :

  1. Mengenali masalah.
  2. Menemukan cara yang dapat  dipakai untuk menangani masalah tersebut.
  3. Mengumpulkan dan menyusun informasi yang dibutuhkan untuk menangani masalah tersebut,kemudian membongkar apa-apa yang tersembunyi melalui dialog, argumentasi, atau
  4. Menyajikannya dalam bahasa yang enak dibaca alias komunikatif  dan  emansipatoris melalui gaya penulisan ilmiah popular  sehingga mudah dipahami  karena  singkat, jelas, tepat, mencerahkan, bertanggung jawab, dan
  5. Menyajikan Simpulan.

Sobat. Para filsuf membagi  Berpikir ilmiah  ke dalam  tiga  jenis  penalaran :

  1. Deduksi : Penyimpulan khusus  berdasarkan  data atau  premis umum
  2. Induksi   : Penyimpulan  umum  berdasakan data atau premis khusus.
  3. Abduksi : Penyimpulan yang  ditarik  berdasarkan  fenomena  atau hipotesis alias penyimpulan yang ditarik bukan  dari hal-hal  yang empiris.

Sobat agar  artikel ilmiah kita  enak dibaca, alias komunikatif, maka menurut saya tata permainan  bahasa artikel ilmiah dengan ciri-ciri  sebagai berikut : (a) Emansipatoris  (b) Singkat, (c) jelas , (d) tepat , (e) mencerahkan dan  (f)  bertanggung jawab.

  1. Menurut Jurgen Habermas  Filsuf kontemporer Jerman  bahwa Emansipatoris adalah  Komunikasi yang tiap-tiap  partisipannya bebas menentang klaim-klaim apa pun tanpa takut pada apa pun karena tiap-tiap partisipan pada dasarnya memiliki kesempatan yang sama untuk berbicara  dan membuat keputusan yang saling berbeda atau  dengan kata lain kita harus kritis  terhadap suatu paradigm yang seolah-olah Berjaya atau berkuasa. Para penulis artikel ilmiah menghendaki subjektivitas masing-masing  penulisnya layak mendapat apresiasi  asalkan mereka tetap berada di jalur nalar ilmiah.
  2. Sebuah artikel ilmiah yang komunikatif  dan emansipatoris  tidak perlu memuat ihwal  yang tidak berkaitan langsung  dengan topik utama tulisan.  Ungkapkanlah  topic utama kita melalui kalimat  atau  ungkapan  bahasa  yang singkat, yang penting-penting saja dan gunakanlah kata  kerja yang tepat.
  3. Dikatakan jelas jika disusun  secara koheren alias  harmonis  sehingga maknanya mudah dipahami oleh pembaca. Bagaimana kemampuan seorang penulis dalam menyajikan pokok-pokok pikirannya secara “satu” dan “utuh” sehingga jelas bagi pembacanya.
  4. Jalan ilmiah yang kita tempuh sudah benar. Artikel ilmiah yang komunikatif harus didukung oleh fakta atau  data  yang cukup  dan terpercaya tanpa mempersoalkan banyak-sedikitnya  jumlah data tersebut. Mesti mampu membatasi masalah penelitiannya, paham mengenai tujuannya meneliti, mengetahui siapa saja calon pembacanya, dan mengerti sampai di mana batas-batas yang diketahuinya.
  5. Jika penulisnya mampu mengungkapkan isinya  secara konseptual alias  terarah dan terfokus sehingga mencerahkan bagi pembacanya.
  6. Bertanggung Jawab. Dikatakan bertanggung jawab  bila ditulis  secara elegan yakni berwawasan, etis, dan teliti. Dengan kata lain bahwa melalui tanggung jawabnya  si penulis artikel ilmiah dituntut  bersikap elegan demi menjaga  wawasan, ketelitian, dan etikanya dalam menulis.

Sobat. Jadi Artikel ilmiah  yang komunikatif  adalah  artikel yang ditulis  melalui gaya penulisan ilmiah popular  secara emansipatoris,  singkat, jelas, tepat, mencerahkan dan bertanggung jawab, dengan berpijak pada  pengetahuan-pengetahuan yang diperoleh  secara sadar berdasarkan logika ilmiah  sehingga bernalar, aktif, sistematis, terfokus, dan dapat diuji kebenarannya.

Salam Literasi !

( Dr. Nasrul Syarif M.Si  Penulis Buku Buatlah Tanda di Alam Semesta. Pengasuh 90 Hari Menulis Buku. Sekretaris Komnas Pendidikan Jawa Timur )

Exit mobile version