Bangga Indonesia, Jakarta – TP-Link, penyedia perangkat jaringan WiFi  membantu penyediaan akses atau jaringan internet bagi para pengungsi bencana erupsi Gunung Merapi di Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.

Dukungan TP-Link Indonesia ini disalurkan melalui Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia Pengurus Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (APJII Pengwil DIY), dan atas petunjuk Dinas Kominfo Pemerintah Kabupaten Sleman dalam penentuan lokasi, jaringan dan akses internet tersebut saat ini telah  tersedia secara gratis di barak Glagaharjo, Gayam, Kepuharjo, Wukirsari dan Brayut.

“APJII dengan dukungan perangkat  dari TP-Link Indonesia menyediakan jaringan internet di lima titik posko pengungsian korban erupsigunung Merapi. Akses Internet tersebut sangat diperlukan bagi posko kebencanaan pemerintah, relawan, dan para pengungsi terutama para siswa pelajar yang saat ini juga sedang melakukan proses belajar secara online karena pandemi COVID-19,” kata Ketua  APJII Pengurus Wilayah Yogyakarta Tigor Jonson Purba, dalam siaran pers TP -Link di Jakarta, Sabtu.

Bantuan perangkat TP Link CPE610 dan CPE110 dibangun di Posko pengungsian yang posisinya jauh dari perkotaan dan banyak diantaranya tidak terjangkau sinyal operator data seluler untuk mengakses internet.

Tigor mengatakan dalam  pemasangan jaringan internet tersebut beberapa barak menggunakan TP-  Link CPE610 dan CPE110 sebagai backhaul dan akses point  dengan hasil yang baik. Backbone internet disediakan oleh APJII DIY dengan kapasitas internet 80Mbps di Balai Desa Glagaharjo, kemudian dari sana disalurkan ke barak pengungsian di desa-desa sekitarnya.

Dengan kondisi alam yang berbukit dan pepohonan juga hampir selalu diguyur hujan lebat di lereng Merapi outdoor unit CPE610 dapat menghantarkan bandwidth internet hingga 15Mbps untuk satu barak. CPE110 juga dapat dengan mudah diakses di barak pengungsian yang terdiri dari tenda penampungan, dan gedung dengan bilik bilik tersekat yang didiami masing masing keluarga pengungsi.

“Karena luasnya wilayah yang bisa terdampak, para petugas kebencanaan dan relawan menyambut baik tersedianya fasilitas jaringan internet ini mereka menjadi lebih  mudah mengakses maupun mengupdate informasi  kondisi terkini erupsi Gunung Merapi. Masyarakat yang harus mengungsi sempat khawatir karena anak-anak yang masih bersekolah tengah menjalani proses belajar secara online. Fasilitas jaringan internet yang tersedia membuat proses belajar dapat terus berjalan,” tambah Tigor Jonson Purba.

Sementara itu, Marketing Manager TP-Link Indonesia Yoshia menjelaskan, program ini merupakan bentuk kepedulian dan komitmen TP-Link untuk menyediakan perangkat jaringan yang terbaik agar masyarakat Indonesia dapat selalu terhubung, dan menunjang aktivitasnya keseharian dalam situasi apapun.

“Apalagi, kondisi bencana alam seperti dialami masyarakat Sleman, DI Yogyakarta, kita tentunya ingin hadir membantu sebagai bentuk keperdulian sosial itu melalui penyediaan perangkat jaringan produk TP Link yang berkualitas,” kata Yoshia.

Gunung Merapi ditetapkan berstatus Siaga (Level 3) sejak 5 November 2020. Pada periode pengamatan tanggal 8 November hingga pukul 24.00 WIB terpantau terjadi 71 gempa guguran, 31 kali gempa vulkanik dangkal, 2 kali gempa Low Frequency, 1 kali tektonik, dan 88 kali gempa hembusan. Hal ini mengakibatkan masyarakat yang bermukim di radius 5 km dari harus mengungsi ke barak-barak pengungsian yang disediakan pemerintah kabupaten Sleman.