Site icon Bangga Indonesia

Ujung Penamu adalah Senjata dakwahmu

Sumber gambar google

Ujung Penamu adalah senjata dakwahmu

Sobat.  Setiap  tetes tinta  seorang penulis  adalah darah bagi perubahan peradaban. Karenanya, perhatikanlah bagaimana ujung penamu bergerak.

Sobat.  Ubahlah  dunia dengan tulisanmu. Jangan sampai harga kuburan Anda nanti berharga sangat  mahal karena di dalamnya  terkubur ide-de  besar  yang tidak pernah Anda tuliskan. Bila ingin tahu dunia, bacalah . Bila dunia ingin tahu Anda maka menulislah. “ Ikatlah ilmu  dengan tulisan, agar ia tidak menguap ditelan zaman.” Kata Ali bin Abi Thali bra.

Sobat. Mengambil  pelajaran dari semua kejadian itu penting. Mengambil hikmah dari setiap peristiwa. Sesungguhnya, kesuksesan  dan keberhasilan  tidak akan pernah kita capai tanpa izin-Nya. Tugas  kita  melakukan segala sesuatu  dengan strategi  dan  cara  yang terbaik. Kita tidak boleh besar kepala saat pencapaian kita luar biasa. Kita tidak  boleh takabur saat  yang kita lakukan  berbuah banyak pujian.

Boleh  jadi , kejadian  yang  menimpa juga ujian  untuk naik kelas. Semakin tinggi kelasnya, tentu semakin sulit  ujiannya. Renungkanlah sobat!  Ada  Allah dalam  setiap keberhasilan kita. Ada Allah  dalam setiap langkah kita. Ada Allah dalam setiap nafas kita. Ada Allah dalam  setiap keputusan yang kita ambil. Jadi jangan lupakan Allah  agar kita  tidak mudah besar kepala.

Mengambil hikmah  dari suatu peristiwa  itu memang penting. Buya Hamka dan Nelson mandela  adalah contoh  orang yang bisa  mengambil hikmah  dan pelajaran saat  mereka dipenjara. Masukkanlah hikmah  dalam  tulisan  atau materi presentasi/ceramah Anda.

Sobat.  Banyak  di antara  kita  mengeluh  kesulitan  mencari  ide dan menuliskannya. Padahal ide atau gagasan  sering seliweran di sekitar kita dan  itu bukan hanya satu atau dua bahkan bisa  jutaan, hanya  saja  kita harus  menyediakan waktu  untuk  menangkapnya. Dengan apa?  Ya  betul  dengan  cara menuliskannya.

Sobat.  Kita   bisa  menggali ide  dengan  metode  5 M  ( Mengalami, Mendengar, Mengkhayal, Membaca, dan Mengamati ).  Kita  akan  bahas  ya  satu per satu :

Pertama, Membaca.  Makin banyak  bacaan, maka akan semakin bagus  tulisan dan kita  akan lebih peka  terhadap ide dan gagasan.  Tidak  ada  pembicara hebat  yang tak rajin membaca, tidak ada penulis hebat  yang tak rajin membaca. Dengan rajin membaca akan membuat kita kaya ide, pilihan kosa kata kita  jadi banyak,  menambah kosa kata baru, istilah baru, khayalan baru bahkan akan bertambah pula wawasan baru.

Kedua, Mendengar.  Apa yang kita dengar dari hasil diskusi kita  dengan para tokoh yang ahli dalam suatu bidang akan bisa menjadi tulisan. Maka rajin-rajinlah  bersilaturahim ke para guru-guru kita yakni berguru pada sumber ilmu. Ketika kita  mendengarkan pengajian, seminar, pelatihan maka segera anda tuliskan apa yang anda dapatkan dan bagikan ilmu itu kepada orang lain maka anda akan semakin bertambah pula keilmuan anda. Dalam keseharian kita akan banyak yang bisa kita dengar, pilahlah mana yang baik dan menginspirasi Anda. Tuliskanlah  kebaikan  yang Anda  dengar  agar pemetik manfaatnya semakin menyebar.

Ketiga, Mengkhayal.  Manusia  bisa berimajinasi dan imajinasi itulah  sumber utama kalau kita menulis fiksi berupa novel atau cerpen. Imajinasi  manusia begitu luar biasa  bisa melalang buana menembus batas. Bahkan  mimpi pun dalam tidur setelah kita bangun bisa jadi tulisan. Tuliskan imajinasi anda  biarkan terus mengalir jangan diedit dulu, sebab kalau anda mulai mengedit di awal maka imajinasi anda  akan berhenti dan mematikan kreativitas.  Setelah  semua  khayalan dan imajinasi anda  tertumpah semuanya menjadi tulisan barulah anda lakukan proses editing.

Keempat, Mengalami. Apa  yang pernah anda alami dan lakukan dalam karier dan kehidupan anda, itupun bisa  menjadi ide  untuk di tulis. Apalagi  anda suka melakukan Adventure  atau touring  maka pengalaman anda selama di perjalanan bisa pula menjadi sumber ide yang bisa anda tuliskan. Coba  anda perhatikan, buku-buku  best seller internasional  banyak  yang bersumber  dari pengalaman nyata  para penulisnya. Saya pun sering menulis pengalaman  pribadi  menjadi bahan buku-buku motivasi yang pernah saya tulis baik di penerbit gramedia ataupun group erlangga. Tidak  ada orang yang tidak punya pengalaman. Jadi sobat. Tidak ada alasan bahwa  anda tidk punya bahan untuk dituliskan.

Kelima, Mengamati.  Dalam keseharian yang kita lakukan pasti banyak kejadian yang bisa kita rekam dan ambil  menjadi bahan tulisan. Ada  yang mampu  menggugah pikiran kita,  ada pula  yang menyentuh hati, dan itulah inspirasi  segera  anda tulis. Tulis aja ya, jangan di edit dulu, kalau semuanya sudah anda tuangkan dalam tulisan barulah di edit. Dari  mengamati apa yang di sekitar, kita akan kaya pengalaman dan insight kehidupan. Tulislah kemudian postinglah di blog atau fb  anda. Dunia memerlukan banyak  tulisan yang menginspirasi, mencerahkan dan melembutkan jiwa.

Sobat. Buatlah  pertanyaan  yang menggugah dan menjadi bahan perenungan bagi pembaca atau peserta. Pertanyaan-pertanyaan bisa Anda buat dengan terbuka yang memang menggugah  pikiran  pembaca atau peserta. Sebagai contoh ;   Andai  Anda  boleh  mengulang kehidupan Anda, bagian-bagian  hidup manakah yang akan  Anda ulang?   Hal-hal  apa  sajakah  yang  perlu Anda  lakukan agar kehidupan Anda bisa jauh lebih baik dibandingkan hari ini?  Kapan dilakukannya?  Andai orang tua Anda tahu  semua  hal  yang Anda lakukan, apakah ia bangga  kepada anda atau kecewa  dengan Anda? Mengapa?

Sobat. Anda  juga  bisa  menggunakan untuk membuat sruktur materi tulisan atau presentasi Anda  dengan Past-Now-How.  Struktur ini  sangat tepat  apabila digunakan  untuk memberikan  perbandingan kemajuan  antara masa lalu  dan masa sekarang dan bagaimana  mewujudkannya.

Anda bisa pula  menggunakan pola Point-Reason-Example-Point. Cara  ini  adalah  mengembangkan  satu poin  kemudian Anda  menyodorkan  alasan  kenapa poin itu  penting dilanjutkan atau dibahas lebih dalam. Anda  memberi contoh  dan kemudian  ditutup dengan  menekankan kembali poin  tersebut.

Sobat. Tugas kita  sebagai pembawa pesan  adalah  menciptakan keadaan  agar yang merasa membutuhkan materi  yang hendak kita sampaikan adalah audiens. Kita harus mampu menarik pikiran  dan hati audiens/pembaca ( Buy in ). Kita  memberikan tawaran  dari  yang paling tidak dipilih hingga  yang sangat dipilih oleh pembaca/audiens.  Untuk menari  perhatian, anda bisa membuka  tulisan/presentasi Anda  dengan  menyajikan data yang mengejutkan. Anda bisa juga mulai dengan analogi yang menohok.

Sobat. Budaya  orang  Indonesia sangat menyukai cerita. Tulislah cerita yang bisa menginspirasi banyak orang. Anda  bisa juga memperkaya  tulisan  dengan humor-humor segar  yang mendukung materi yang Anda sampaikan dalam tulisan atau presentasi Anda. Tentu humor yang memberi pencerahan dan ada value  atau pesan moral di dalamnya. Agar materi lebih  motivatif  gunakan  cerita  yang menggugah  dan menginspirasi. Cerita yang paling  kuat  dan orisinil  adalah cerita  tentang  diri sendiri. Setiap orang pasti punya cerita. Galilah pengalaman hidup Anda  sejak belia hingga saat ini, pasti  ada sisi-sisi yang bisa diceritakan  dan menginspirasi orang.

Sobat.  Cobalah cari  kata bermakna, kata mutiara, kata bijak  dan sejenisnya, kemudian  perluaslah penjelasannya agar materi atau tulisan  anda  semakin kaya. Kata bermakna sangat  banyak tersebar. Pilih  yang cocok  dengan  tema Anda  dan kemudian perkaya  dengan penjelasan Anda.

Sesuatu yang ada  di sekitar kita bisa  menjadi sumber pencerahan. Bisa kejadian, aktivitas, permainan, dan lain sebagainya. Pasti ada hikmah di balik  setiap peristiwa. Selain kita bisa memanfaatkan  segala sesuatu yang sudah popular  dan positif  menjadi sesuatu yang lebih mencerahkan  dan mudah  dikenang. Untuk carilah hikmah  dan gunakan singkatan ( akronim) untuk  lebih  memperkaya materi Anda. Akronim  atau singkatan  akan membantu pembaca/audiens  mudah  mengingat materi  yang kita berikan. Kata-kata kunci  yang penting  dan memang menarik bila dibuat akronim  sebaiknya digunakan.

Sobat. Penutup  bukan hanya menyimpulkan  hal-hal yang strategis, tetapi harus  berupa ajakan  bergerak dan melakukan sesuatu. Materi sudah dituliskan, saatnya  Anda sebarakan. Ilmu bukan untuk disimpan, namun ilmu untuk diamalkan serta dibagikan. Pencari dan penyebar ilmu, hidupnya  semakin bermutu. Bersegeralah keluar dari rumahmu, banyak orang menunggu ilmu darimu.

Sobat.  Setiap  tetes tinta  seorang penulis  adalah darah bagi perubahan peradaban. Karenanya, perhatikanlah bagaimana ujung penamu bergerak.

Salam Literasi! Salam Dahsyat dan Luar Biasa !

( Spiritual Motivator – DR.N.Faqih Syarif H, M.Si  Penulis buku Gizi Spiritual. Pengasuh 90 Hari Menulis Buku )

 

Exit mobile version