Bangga Indonesia

Kenali Virus Orophouce yang Akibatkan Dua Warga Brasil Meninggal Dunia

Bangga Indonesia, Jember – Oropouche orthobunyavirus atau virus oropouche adalah virus yang dapat menyerang manusia secara cepat. Ketika manusia terserang oleh virus ini bisa langsung memberikan gejala demam.

Sebelumnya dunia telah digembarkan oleh kematian dua warga Brasil akibat terserang virus Oropouche dari total korban yang terjangkit virus ini sebanyak 7000-an korban. Virus ini juga tercatat telah menjangkiti sejumlah warga Kuba.

Sebetulnya virus ini telah terdeteksi sejak tahun 1955 silam. Pada waktu itu, peneliti Trinidad dan Tobago telah menguji sampel darah dari pasien yang demam. Tidak hanya itu, mereka juga telah mengambil sampel tersebut dari nyamuk bernama coquillettidia venezuelensis.

Kemudian tahun 1960, Brasil telah mengasingkan virus ini dari bradypus tridactylus atau hewan sloth serta nyamuk bernama ochleratotus serratus. Setelah mengetahui bahaya oropouche, banyak yang menganggap jika virus ini adalah ancaman bagi kesehatan umat manusia.

Apa Itu Penyakit Virus Oropouche?

Virus Oropouche

Virus Oropouche merupakan virus yang menyebabkan penyakit arbovirus, yakni virus berupa RNA untai yang tunggal dan tersegmentasi. Virus ini juga termasuk famili dari Peribunyaviridae dengan genus Orthobunyavirus.

Oropouche hampir mirip seperti demam berdarah yang disebabkan nyamuk bernama Culicoides paraenses, atau maruim. Adapun nama virus penyebab demam Oropouche adalah Orthobunyavirus oropoucheense. Virus inilah yang diisolasi pertama kali di Brasil tahun 1960.

Menurut CDC, awalnya virus ini terjadi di kawasan Kuba tepatnya di Bulan Mei 2024, terjadi di Provinsi Cienfuegos dan Santiago de Cuba.

Pada kedua provinsi ini, sudah terdeteksi sebanyak 74 kasus. Dari banyaknya kasus yang ada, terdapat setidaknya 38 korban perempuan dan 36 korban laki-laki. Dengan usia kisaran terbanyak antara 15-19 tahun.

Bagaimana Gejala Penyakit dari Virus Oropouche?

Biasanya gejala yang terjadi meliputi nyeri di bagian kepala, demam mendadak, nyeri sendi, menggigil dan nyero otot. Sementara gejala lain dapat berupa pusing, peka terhadap cahaya, ruam, muntah, mual dan nyeri di bagian belakang mata.

Pasien yang telah terjangkit oleh virus biasanya akan menunjukkan tanda-tanda atau gejala sekitar 2-7 harian. Gejala kembali muncul beberapa hari atau beberapa minggu kemudian.

Fakta Menarik Tentang Oropouche

Ada beberapa fakta menarik yang perlu anda ketahui mengenai Oropouche, antara lain :

1. Penularan Virus ke Manusia Lewat Gigitan Serangga Terinfeksi

Penularan dari Oropouche ke tubuh manusia biasanya lewat gigitan dari serangga vektor terinfeksi. Adapun vektor utama yaitu nyamuk genus Culex, sedangkan untuk serangga dari Culicoides paraensis.

2. Mirip Seperti DBD

Virus ini dapat menular ke manusia akibat gigitan dari serangga jenis pengisap darah, sama seperti DBD (Demam Berdarah Dengue). Hanya saja jenis nyamuknya berbeda, jika Oropouche akibat gigitany nyamuk Culex sedangkan DBD oleh gigitan dari Aedes albopictus atau Aedes aegypti.

Di samping itu, keduanya juga sering dijumpai di kawasan subtropis dan tropis, di Amerika Selatan dan Asia Tenggara untuk DBD, serta kasus Oropouche di Amerika Selatan.

3. Belum Ada Vaksinnya

Sampai saat ini, masih belum ada obat antivirus maupun vaksin khusus untuk melawan Oropouche. Apalagi virus RNA Oropouche cepat bermutasi. Mutasi tersebut bisa menghasilkan berbagai macam varian virus sehingga kemungkinan butuh vaksin berbeda.

Selain itu, tingginya tingkat mutasi menjadikan pengembangan vaksin akan lebih sulit karena memerlukan waktu yang lebih lama.

4. Penularan Tinggi di Area Perkotaan

Penyakit akibat oropouche virus bisa menular di area perkotaan. Hal tersebut berdasarkan penelitian, sehingga memungkinkan pemantauan dan juga pengendalian vektor sangat penting di lingkungan perkotaan. (*)

Exit mobile version