Site icon Bangga Indonesia

Wall Street Bervariasi, Dow Ditutup Turun 8,22 Poin

Wall Street. FOTO ANTARA/REUTERS for BANGGA INDONESIA

Bangga Indonesia, New York – Saham-saham di Wall Street bervariasi pada akhir perdagangan Rabu (Kamis (14/01/2021) pagi WIB).

Ini terjadi saat investor menunggu rincian rencana stimulus fiskal AS berikutnya dari presiden terpilih Joe Bidden dan Kongres memulai dengar pendapat pemakzulan Presiden Donald Trump.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 8,22 poin atau 0,03 persen menjadi ditutup pada 31.060,47 poin. Indeks S&P 500 meningkat 8,65 poin atau 0,23 persen, menjadi berakhir di 3.809,84 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup bertambah 56,52 poin atau 0,43 persen, menjadi 13.128,95 poin.

Tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor utilitas dan real estat masing-masing terangkat 1,94 persen dan 1,39 persen, memimpin kenaikan.

Sementara sektor material tergelincir 1,06 persen, merupakan sektor dengan kinerja terburuk.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS turun setelah naik selama enam sesi berturut-turut, memberikan dorongan untuk sektor-sektor defensif yang sensitif terhadap suku bunga seperti utilitas dan real estat. Sementara sektor siklikal yang sensitif secara ekonomi tertinggal.

Intel Corp adalah pemenang persentase terbesar di S&P, melonjak 7,0 persen setelah pembuat chip itu mengatakan akan mengganti Chief Executive Officer Bob Swan dengan CEO VMware Inc, Pat Gelsinger bulan depan. Saham VMware anjlok 6,8 persen setelah berita itu.

Indeks-indeks utama Wall Street telah mencapai rekor tertinggi minggu lalu di tengah ekspektasi paket bantuan COVID-19 yang besar bahkan ketika serangan di Capitol Hill meningkatkan ketidakpastian politik.

Tetapi sehari sebelum rencana bantuan fiskal Presiden terpilih Joe Biden yang akan datang diumumkan, para investor tampaknya menarik diri.

“Investor telah lama melihat ke paruh kedua 2021. Mereka terus berharap untuk pembukaan kembali yang sebenarnya,” kata Mona Mahajan, ahli strategi investasi AS di Allianz Global Investors, New York.

Ketika Dewan Perwakilan Rakyat AS berkumpul untuk mempertimbangkan pemakzulan kedua untuk Trump setelah invasi Capitol oleh para pendukungnya yang menewaskan lima orang.

Beberapa investor mengamati untuk melihat apakah proses tersebut akan menunda stimulus atau bagian lain dari agenda Presiden terpilih Joe Biden yang akan datang.

“Berita utama yang masuk menyebabkan beberapa kegelisahan dalam jangka pendek tetapi sepertinya investor melihat melewati itu hingga sisa tahun ini,” kata Shawn Cruz, ahli strategi pasar senior di TD Ameritrade di Jersey City, New Jersey.

Sementara itu, laporan laba dari bank-bank besar AS termasuk JPMorgan dan Citigroup juga menjadi perhatian investor ketika mereka akan menandai awal tidak resmi untuk musim laporan kuartal keempat pada Jumat (15/01/2021).

Saham Regeneron Pharmaceuticals Inc naik 1,2 persen setelah pemerintah AS mengatakan akan membeli 1,25 juta dosis tambahan antibodi COVID-19 dengan harga sekitar 2,63 miliar dolar AS. (ant)

Exit mobile version