Site icon Bangga Indonesia

Warga Rungkut Kidul Surabaya Keluhkan Debu Pabrik di Kawasan SIER

Warga keluhkan debu yang duiduga dari pabrik di kawasan SIER Surabaya. FOTO:ANTARA/HO-Arif Fathoni-DPRD Surabaya

Bangga Surabaya, Surabaya – Sejumlah warga Rungkut Kidul, Kota Surabaya, Jawa Timur, mengeluhkan debu yang diduga berasal dari pabrik yang berada di kawasan PT. Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER).

“Kemarin sore ini saya dapat aduan dari warga Rungkut Kidul soal keluhan limbah debu yang sudah terjadi selama dua hari terakhir ini,” kata anggota Komisi A Bidang Hukum dan Pemerintahan DPRD Surabaya Arif Fathoni di Surabaya, Selasa.

Atas aduan tersebut, kata dia, pihaknya meminta kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya untuk melakukan pengecekan karena limbah yang diduga bersumber dari pabrik di kawasan SIER tersebut dari proses batu bara.

Tentunya, lanjut dia, hal ini cukup mengkhawatirkan warga setempat mengingat di masa pandemi COVID-19 ini, sesak nafas tentu menjadi ketakutan bagi semua warga.

Selain itu, Arif Fathoni yang juga Ketua DPD Partai Golkar Surabaya ini meminta kepada manajemen PT SIER untuk melakukan pengawasan berkala agar industrialisasi di kawasan SIER tetap ramah lingkungan terhadap warga Rungkut dan sekitarnya.

Tidak hanya itu, lanjut dia, pihaknya menuntut pabrik yang menyebabkan limbah tersebut meminta maaf kepada warga Rungkut dan memberikan kompensasi kepada warga Rungkut dan sekitarnya baik dengan pemeriksaan gratis maupun penggantian karpet rumah dan mushalla yang terkena langsung dampak dari limbah tersebut.

“Jika hal hal tersebut tidak dilakukan oleh manajemen pabrik yang menyebabkan limbah tersebut, saya berharap Satpol PP Kota Surabaya untuk menutup sementara pabrik tersebut, hingga ada komitmen limbah yang dihasilkan ramah lingkungan. Info warga limbah diduga berasal dari pabrik PT Filma,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya Eko Agus Supiadi dan Direktur Operasi PT SIER Didik Prasetiyono hingga berita ini ditulis belum bisa dikonfirmasi. Saat dihubungi melalui whatsApp dan ponselnya belum merespons.(Ant)

Exit mobile version