Meski senang bisa mengalahkan unggulan, tetapi atlet tunggal putri berusia 19 tahun itu merasa permainannya masih belum pada level maksimal.
“Saya senang pastinya bisa mengalahkan lawan yang lebih diunggulkan. Hanya permainan saya masih seperti kemarin,” kata Putri dalam keterangan tertulis PBSI, Kamis.
“Saya masih banyak mati sendiri dan selalu ingin cepat menang jadi terburu-buru mainnya. Dan itu malah jadi bumerang buat saya, terutama di gim kedua,” katanya memaparkan.
Selain itu, permainan Li yang ulet juga menjadi kesulitan tersendiri bagi Putri dalam pertandingan tersebut.
“Lawan saya hari ini adalah pemain bagus, pengalamannya jauh lebih banyak daripada saya. Dia mainnya juga tidak mudah mati dan ulet. Jadi saya tadi harus tahan dan lebih kuat saja,” ungkap Putri.
“Kunci kemenangan hari ini saya main lebih lepas. Tidak memikirkan menang kalah. Gim kedua itu saya kesalahan terus karena pikirannnya mau cepat menang, tapi di gim ketiga saya lebih berusaha main tanpa beban saja,” katanya.
Lolos ke babak 16 besar, Putri berharap mampu terus bermain bagus dan maksimal karena lawan akan semakin berat.
Selain Putri, kemenangan juga diraih pasangan ganda putri Yulfira Barkah/Febby Valencia Dwijayanti Gani. Yulfira/Febby menang mudah 21-9, 21-13 atas Anto Agna/Ashna Roy dari India.
Sayangnya, jejak Putri dan Yulfira/Febby tidak berhasil diikuti Chico Aura Dwi Wardoyo. Satu-satunya wakil tunggal putra Indonesia ini harus kandas dari pebulutangkis India Chirag Sen dengan skor 13-21, 12-21.(Ant)