Bangga Indonesia, Singaraja – Bali terus berbenah. Tahun 2021 adalah sebagai awal Pasar Banyuasri di Singaraja dirancang menjadi pasar untuk pariwisata atau tourism market.
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengatakan hal itu di Singaraja, Rabu (30/12/2020). “Ketika Pasar Banyuasri bisa menjadi tourism market, berarti kita akan menampung semaksimal mungkin dagangan tradisional yang sudah memiliki tempat, tentu dengan kualitas yang baik,” kata Bupati Putu Agus Suradnyanadi.
Menurut Bupati, pasar itu nantinya akan dijaga tingkat kebersihannya dengan sistem yang baik. “Di pasar itu juga ada food branded seperti kopi. Itu semua dipetakan atau dizonasi menggunakan peta dengan baik. Bisa ditentukan nomor satu, ada apa, dan seterusnya,” jelasnya.
Untuk mempersiapkan pasar sebagai destinasi wisata baru, bupati menyebut akan dilakukan zonasi yang dapat disimulasikan dengan baik dan dapat dihitung kapasitas orang yang datang.
Misalnya, menurut dia, dihitung dengan baik kecenderungan orang yang datang dan kecenderungan jam berapa pasar buka, serta jam berapa lowongnya.
“Jika nantinya parkiran lowong dan dapat digunakan, di hari Minggu bisa diisi dengan kegiatan seperti lomba anak-anak melukis, jual beli mobil. Ini tentu baik, sehingga dapat dijadikan daerah tujuan wisata baru,” ucapnya.
Bupati Suradnyana berharap Pasar Banyuasri ini secara branding bukan saja sebagai pasar tradisional. Di pasar ini anak-anak muda di Buleleng bisa diberi ruang untuk bermain music. Atau mengamen dengan konsep dan pola yang berbeda.
“Dengan dukungan speaker yang bagus, mic yang bagus dan gitar yang benar-benar bagus, sehingga dapat menarik perhatian masyarakat,’’ jelasnya.
Terlebih lagi, i Buleleng memiliki talenta musik banyak sekali. “Ini kita lakukan agar Pasar Banyuasri di Buleleng berbeda dengan pasar-pasar tradisional lainnya yang ada di Bali,” imbuhnyanya.
Dengan begitu, lanjut dia, ke depan Pasar Banyuasri akan ramai dengan beragam atraksi. Mereka yang bisa main sulap akan diberi ruang sehingga pasarnya kelihatan aktif.
“Begitu yang saya lihat pasar-pasar di luar negeri yang dikonsep menarik. Seperti food truck bakery, kita akan buat suasana pasar yang orang selalu cari,” katanya.
Setelah mengikuti rapat Direktur PD Pasar Buleleng Made Agus Yudiarsana mengatakan skema pengelolaan masih belum final dan akan dibicarakan awal tahun 2021.
“Kita masih mengumpulkan data-data, yang artinya harus ada nilai yang pasti dulu. Baik terkait nilai bangunan yang akan dilakukan kerja sama pemanfaatan dan nilainya berapa. Setelah ini disepakati, baru kita melangkah ke step selanjutnya,” kata Agus Yudiarsana. (amu/ant)