Bangga Indonesia, Kudus – Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, memastikan bahwa pembangunan kawasan pedestrian atau City Walk di Jalan Sunan Kudus bisa selesai sesuai jadwal sehingga akhir Desember 2020 sudah bisa dimanfaatkan pedagang kaki lima untuk berjualan.
“Hingga kini, progres pengerjaannya sudah sesuai perencanaan. Bahkan, selalu melampaui target tiap pekannya karena saat sekarang pun mengalami deviasi (penyimpangan) positif,” kata Pelaksana tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Kudus Arif Budi Siswanto di Kudus, Jumat.
Dengan realisasi pengerjaan tersebut, dia optimistis, bahwa proyek pembangunan tersebut bisa selesai tepat waktu, yakni pada tanggal 18 Desember 2020.
Setelah selesai dikerjakan, kata dia, bisa dimanfaatkan kembali seperti sebelumnya. Hanya saja, soal teknis penempatan kembali PKL di kawasan pedestrian menjadi ranahnya Dinas Perdagangan.
Apalagi, lanjut dia, terdapat beberapa kawasan yang dibangun beberapa ikon Kota Kudus sehingga mengurangi lahan untuk berjualan para PKL. Pengaturan PKL bisa berjualan kembali diserahkan dinas terkait.
Sebelum menempati lokasi tersebut, juga perlu ada rapat koordinasi antara Dinas PUPR, PKPLH dan Dinas Perdagangan Kudus untuk mengatur soal sampah, ketersediaan air bersih, lahan yang bisa dipakai berjualan serta ketersediaan energi listrik untuk pedagang. Sehingga ketika menempati tidak ada lagi permasalahan yang dihadapi pedagang.
Pengawas Proyek Pembangunan City Walk Kudus Tri Hardiyanto mengungkapkan progres pembangunannya hingga saat ini sebesar 83 persen dan hingga tanggal 18 Desember 2020 dipastikan sudah selesai.
“Progres pembangunan saat ini juga mengalami deviasi 18 persen sehingga sebelum batas akhir kontrak, tentunya sudah selesai semuanya,” ujarnya.
Selama menjalankan tugas pengawasan, dia mengakui, belum menemukan permasalahan berarti. Hanya permintaan dari masing-masing pemilik toko agar penempatan lampu tidak menghalami pintu utamanya.
Hal tersebut, kata dia, terpaksa mengubah perencanaan karena menyesuaikan kondisi di lapangan. Permintaan serupa juga disampaikan masing-masing pemilik toko dengan harapan tidak mengganggu akses pembeli.
Terkait dengan bahan-bahan material bangunan yang digunakan, kata dia, sejauh ini sudah sesuai spesifikasi yang direncanakan sebelumnya. Bahkan, beberapa sampel granit juga ditunjukkan kepada pimpinan guna memastikan kualitasnya memang sesuai rencana.
Pembangunan kawasan pedestrian dimulai dari pojok Alun-alun Kudus hingga jembatan Sungai Gelis di Jalan Sunan Kudus dengan panjang jalan 562 meter dan lebar jalan eksisting rata-rata sekitar 22 meter.
Konsepnya “City Walk” tersebut, akan menjadi tempat yang nyaman dan aman bagi pejalan kaki yang dilengkapi dengan berbagai ornamen yang menjadi simbol budaya khas Kudus, City Walk Sunan Kudus menjanjikan spot swafoto yang kekinian.
Sementara keberadaan para PKL, yang berjajar di sepanjang Jalan Sunan Kudus pada malam harinya akan menjadi magnet wisata baru di Kudus sehingga menjadi daya tarik wisata.