Bangga Indonesia, Pangkalpinang – Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat nilai ekspor timah dan nontimah pada Desember 2020 ke berbagai negara tujuan sebesar 138,9 juta dolar atau naik 74,79 persen dibandingkan bulan sebelumnya 79,5 juta dolar.
“Peningkatan ekspor Desember tahun lalu, karena naiknya ekspor timah 49,40 persen dan nontimah 300,92 persen,” kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel, Dwi Retno Wilujeng Wahyu Utami di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan selama Januari hingga Desember 2020, peran timah terhadap ekspor Provinsi Kepulauan Babel sebesar 82,66 persen dan nontimah 17,34 persen. Singapura masih menjadi negara tujuan utama ekspor timah.
“Sekitar 16,44 persen ekspor timah pada Januari-Desember 2020 dikirim ke Negeri Singa Putih ini. Jika dibanding Januari-Desember 2019, ekspor timah ke Singapura pada tahun ini turun sekitar 69,67 persen,” katanya.
Selanjutnya, India, Tiongkok, Korea Selatan, dan Amerika Serikat berada dalam lima negara tujuan utama ekspor timah pada Januari-Desember 2020. Peran keempat negara berkisar antara 10,68 persen hingga 14,99 persen.
“Lima negara utama tujuan ekspor timah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berperan sebesar 68,82 persen,” ujarnya.
Menurut dia ekspor nontimah Januari-Desember 2020 didominasi lemak dan minyak hewan. Nilai ekspor lemak akumulasi hingga Desember 2020 menjadi US$157,7 juta atau 76,52 persen dari jumlah ekspor nontimah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
“Nilai ini naik 18,10 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Selain itu, nilai ikan dan udang dan berbagai produk kimia masing-masing juga mengalami kenaikan 39,24 persen dan 64,04 persen,” katanya.
Sebaliknya, sebanyak 2 dari 5 komoditas dengan nilai ekspor terbesar bila dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya mengalami penurunan.
“Nilai ekspor karet dan barang dari karet dan ekspor kopi, teh, rempah-rempah masing-masing turun 28,12 persen, dan 37,09 persen,” katanya. ( Ant )