BANGGAJATIM.COM | Huawei, perusahaan teknologi yang tengah kesulitannya karena perang dagang Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok tak berhenti berinovasi. Kabar terbaru datang menyebut bahwa Huawei tengah menggarap teknologi radar canggih berbasis 5G untuk digunakan pada kendaraan otonom atau swa kemudi.
Sebagaimana dilansir JawaPos.com dari Reuters via Forbes, Senin (28/10), meskipun Huawei mengalami masalah dengan masuknya daftar hitam di AS karena perintah Donald Trump, mereka dilaporkan telah melakukan diskusi tahap awal dengan beberapa perusahaan telekomunikasi AS yang tidak disebutkan namanya. Menurut seorang eksekutif Huawei yang berbicara kepada Reuters, diskusi tersebut berisi tentang ‘melisensikan teknologi jaringan 5G’.
Huawei juga tertarik untuk mengembangkan teknologi radar 5G yang dapat digunakan oleh para produsen untuk membuat mobil yang dapat mengemudi sendiri. Ketua Huawei saat ini, Xu Zhijun, berbicara pada sebuah konferensi di Beijing belum lama ini bahwa Huawei tengah bekerja pada radar gelombang milimeter dan radar laser untuk digunakan dalam kendaraan otonom sebagai bagian dari ‘ekosistem’ sensor yang melengkapi mobil.
Ini bukan kali pertama Huawei dilaporkan terlibat dalam pengembangan teknologi otonom. Pada Juni lalu, perusahaan itu mengatakan sedang bekerja sama dengan perusahaan otomotif Eropa dan Tiongkok untuk merancang kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) kendaraan self-driving yang dapat dibawa ke pasar awal 2021.
Menurut Financial Times, perusahaan-perusahaan yang bekerja sama itu termasuk Audi, GAC Group, Beijing New Energy Automobile, dan Changan Automobile. Huawei juga meluncurkan perangkat keras komunikasi 5G untuk digunakan di industri otomotif pada April lalu.
Pada Februari 2019, Huawei mengumumkan akan meluncurkan serangkaian solusi untuk jaringan bergerak yang otonom. Itu termasuk MBB Automation Engine (MAE) dan BTS5900 series station-nya yang katanya dapat membantu operator mencapai otomatisasi di semua skenario dan akan memanfaatkan sepenuhnya jaringan 5G yang akan datang.
Pada Februari 2018, Huawei menggunakan salah satu ponsel Mate 10 Pro-nya sebagai otak dari Porsche yang semi otonom dalam tes demonstrasi di Mobile World Congress di Spanyol. Prototipe itu lebih dari sebuah pameran ambisi AI perusahaan untuk langkah besar kendaraan otonom.
Sementara soal bagaimana ini semua bisa terjadi dengan pembuat mobil yang berbasis di AS masih belum diketahui pasti untuk saat ini. Daftar hitam dan pertanyaan tentang isu keamanan Huawei tetap ada, tetapi seperti yang ditunjukkan oleh diskusi lisensi 5G, perusahaan masih tertarik untuk membangun pijakan yang lebih besar di AS. (*)