Bangga Indonesia, Jakarta – Menginjak usia ke-23 tahun, Kementerian BUMN diharapkan bisa ikut mendukung kemandirian ekonomi nasional yang terdampak pandemi COVID-19.
Direktur Eksekutif Indonesia Watch for Democracy Endang Tirtana mengatakan HUT BUMN ke-23 menjadi momentum untuk mengakselerasi kinerja selain mempercepat pemulihan kondisi ekonomi Indonesia yang terdampak pandemi, juga untuk mengoptimalkan kinerja perusahaan-perusahaan plat merah.
“Erick Thohir selaku nahkoda Kementerian BUMN telah merencanakan akselerasi BUMN dengan melakukan holding. Salah satunya adalah holding farmasi dan rumah sakit, dengan tujuan holding memperkuat kemandirian industri dan meningkatkan ketersediaan produk,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.
Setidaknya akan ada enam holding lain yang akan dibentuk oleh Kementerian Keuangan dan Kementerian BUMN, antara lain jasa survei, industri pangan, industri pertahanan, industri media, layanan kepelabuhan, dan layanan transportasi (aviasi-pariwisata).
Endang menilai Erick Thohir juga berkomitmen untuk mendukung para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di masa pandemi, di antaranya melalui penyediaan infrastruktur, pendanaan, dan kemudahan akses pasar.
“Setidaknya ada tiga program BUMN untuk UMKM. Pertama, penyiapan infrastruktur, kedua yakni pendanaan, dan ketiga adalah pasar atau market. Himpunan Bank-Bank Negara (Himbara) telah memaksimalkan penyaluran kredit. Saya lihat ini yang membuat ekonomi Indonesia tidak terlalu jatuh saat pandemi,” katanya.
Selain itu, lanjut dia, BUMN juga terus berupaya mempercepat memutus mata rantai penyebaran COVID-19 melalui sentra vaksinasi bersama BUMN. Langkah tersebut dinilai dapat menjadi pilihan masyarakat guna melakukan vaksinasi.
Endang mengungkapkan sentra vaksinasi menjadi cara dalam memperbanyak point of care atau tempat pelaksanaan vaksinasi sehingga meningkatkan akses layanan kepada masyarakat.
“Ini bukti nyata BUMN terus berupaya mendukung pemerintah dalam mengentaskan pandemi COVID-19,” katanya.
Kendati demikian, tugas berat BUMN tidak berhenti di situ. Pasalnya, BUMN juga harus mempersiapkan diri untuk bisa masuk ke pasar global. Oleh karena itu, Endang mengingatkan perlu strategi pengembangan BUMN yang dinamis agar mampu menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi.
“Setelah pandemi berlalu, tugas berat masih harus mempersiapkan diri untuk go internasional. Untuk itu strategi dalam pengembangan BUMN harus terus dinamis mengikuti perkembangan zaman dan era,” kata Endang. (ant)