Senin, 25 November 2024

Inilah 5 Alasan Han Ji-pyeong dari “Start-up” Dirindukan

Bangga Indonesia, Jakarta – Peran Kim Seon-ho sebagai Han Ji-pyeong di Start-Up sukses membuat banyak orang terjebak dalam second lead syndrome yang kini dijuluki “Sindrom Kim Seon-ho”. Apa alasan yang membuat banyak penggemar “Start-up” merindukan karakter Han Ji-pyeong?

1. Sang pelindung

Kim Seon-ho (HO/Netflix)

Pada awalnya, Ji-pyeong membantu menemukan cinta pertama dan sahabat pena Dal-mi hanya sebagai bentuk balas budi atas kebaikan nenek Dal-mi. Namun lambat laun, ia pun menjadi sosok pelindung yang selalu siap membantu Dal-mi dan Do-san di saat-saat genting tanpa berpikir dua kali.

2. Pria yang pencemburu

Kim Seon-ho (HO/Netflix)

Ji-pyeong tidak menyadari perasaannya kepada Dal-mi di awal karena ia tidak terbiasa dengan menyukai seseorang. Namun ketika rasa cemburu terhadap Do-san mulai menguasai dirinya, penonton dapat melihat betapa dalam perasaan Ji-pyeong.

3. Penasehat yang bijak

Kim Seon-ho (HO/Netflix)

Sebagai investor yang cerdas, Ji-pyeong selalu bersikap dan berkata apa adanya karena ia memahami pentingnya sebuah kejujuran bagi para perintis start-up. Do-san mungkin menjadi salah satu orang yang sering menerima kritik dari Ji-pyeong, namun pada akhirnya ia menyadari bahwa Ji-pyeong hanya bermaksud untuk membantunya dan semua perkataannya adalah kebenaran.

4. Pria yang bertanggung jawab

Kim Seon-ho (HO/Netflix)

Meski Ji-pyeong tidak pernah mengucapkan kata-kata kasar dengan maksud jahat, terkadang orang bisa tersakiti lewat caranya berbicara. Ketika Yong-san menuduh Ji-pyeong telah membunuh saudaranya dengan kata-katanya, Ji-pyeong pun langsung merasa bersalah dan bahkan jatuh sakit. Ji-pyeong juga langsung mengaku kepada Dal-mi ketika ia memberikan komentar yang membuat Do-san cemburu. Sebagai pria yang baik, Ji-pyeong rela bertanggung jawab atas kata-kata dan perbuatannya, dan tidak pernah sengaja menyakiti orang lain.

5. Anak baik

Kim Seon-ho (HO/Netflix)

Di balik penampilan luarnya yang cuek dan suka mengeluh, Ji-pyeong selalu menjadi anak yang baik dan menuruti kata nenek Dal-mi. Dia juga diam-diam menikmati surat-menyurat bersama Dal-mi karena menemukan kenyamanan lewat kata-katanya. Hal ini membuktikan betapa Ji-pyeong sangat menginginkan sebuah kehangatan dan keluarga, terlepas segala kemewahan yang ia miliki.

Next Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recent News