Khoiru Ummah Sidoarjo Mabit di Ummul Quro Trawas
Keajaiban Rasa Syukur
Bangga Indonesia, Mojokerto – Sabtu sd Ahad, 6-7 Pebruari 2021, Majelis Taklim Khoiru Ummah Sidoarjo mengadakan MABIT ( Malam Bina Iman dan Takwa) di Pesantren TEJ Ummul Quro Trawas. Jumlah peserta 30 Orang bahkan ada yang bersama keluarga mereka, sekitar jam 14.00 peserta Mabit sudah tiba di pesantren jurnalistik dan literasi pertama di jawa timur sambil menunggu peserta yang lainnya menikmati pemandangan yang indah ala ubud serta aliran sungai yang mengalir deras dari pegunungan.
Tepat jam 16.00 setelah sholat ashar di lakukan Pembukaan dengan sambutan selamat datang dari pengasuh pesantren TEJ Ummul Quro KH Suyuthi Rasyad Lc,MM. Beliau menjelaskan visi dan misi pesantren dan tahun 2021 ini membuka pendaftaran santri baru khusus putra kuota terbatas 20 orang, mereka akan dididik menjadi seorang Entrepreneur, penulis dan jurnalis yang berbasis Islam dan Qur’ani.
Selanjutnya Sesi pertama dan pembuka materi disampaikan oleh coach Dr N. Faqih Syarif H, M.Si yang dikenal sebagai spiritual motivator serta penulis buku-buku best motivation beliau menyampaikan mengenai hakikat syukur dan memperkenalkan metode masuk pada zona ikhlas dengan AIR ( Akui Inginkan dan Rasakan ) setelah menyebut 10 Rasa syukur terhadap nikmat Allah yang dianugerahkan kepada kita dengan memejamkan mata sambil tangan memegang dada Alhamdulillah Ya Allah………….
“Sobat. Syukur itu ketundukan dan ketenangan di dalam hati.Dengan lisan berbentuk pujian dan pengakuan. Dengan anggota tubuh berupa ketaatan dan keyakinan. Kenikmatan dengan diikuti rasa syukur akan menjadi lebih manis, lebih nikmat dan lebih indah dibanding kenikmatan yang tidak diikuti dengan rasa syukur. Alhamdulillah ‘ala kulli haalin.” Demikian penjelasan coach Faqih.
Sobat. Syukur itu ada dua macam; pertama adalah syukur dengan lisan, yaitu memuji Sang Pemberi nikmat. Kedua, syukur dengan segenap anggota tubuh, yaitu berbagi atas nikmat yang dimilikinya. Orang yang bersyukur adalah orang yang mengeluarkan seluruh kemampuannya untuk bersyukur dengan hati, lisan, dan anggota tubuhnya sebagai bentuk dari keyakinan dan pengakuan pada-Nya.
Syeikh Ibnu Saidi menjelaskan, “ Hamba Allah yang bersyukur adalah orang yang rajin bersyukur pada Tuhannya dengan cara melakukan ketaatan dan menjalankan dalam menjalankan perintah-Nya.
Dalam asmaul husna terdapat kata Asy-Syakur, yaitu Dialah yang mensukuri amal perbuatan yang sedikit yang dilakukan dengan ikhlas, hati yang bersih, dan bermanfaat. Dia mengampuni banyak kesalahan, Dia tidak menghilangkan pahala orang yang melakukan kebahagiaan bahkan Dia melipat gandakannya tanpa hitung-hitungan. Ada yang Dia lipatgandakan satu kebaikan sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali lipat, bahkan kelipatan yang tak terhitung.
Allah membalas seorang hamba atas amal perbuatannya dengan berbagai macam balasan di dunia sebelum di akherat. Tidak ada kewajiban bagi-Nya atas perbuatan seeorang hamba. Namun Dia mewajibkan pada diri-Nya sendiri untuk itu sebagai bentuk penghormatan dan kebaikan padanya. Allah sekali-kali tidak menghilangkan pahala orang yang berbuat baik dan mengikhlaskan diri pada-Nya. Demikian penjelasan ust Faqih.
Sobat. Mulailah dengan mencatat apa saja yang Anda inginkan dengan spesifik. Detail demi detail dari keinginan Anda dan jangan pernah mencatat cara mendapatkannya keinginan tersebut, karena itu bukanlah tugas Anda. Biarkanlah Allah SWT yang mengatur-Nya Dia akan perintahkan Alam Semesta ini. Tugas Anda adalah selalu berSyukur di setiap keadaan, disetiap hal yang Anda miliki. Walaupun yang Anda miliki sekarang itu masih kurang, tetapi tetap lah berSyukur. AIR ( Angankan, Inginkan dan Rasakan) syukur kita kepada Allah SWT maka keajaiban akan datang.
(Sore Hari, 6 Pebruari 2021, Mabit di Ummul Quro Trawas )