Bangga Indonesia, Bogor – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno ingin para pelaku UMKM di desa wisata beradaptasi dengan kemajuan teknologi untuk meningkatkan penjualan produk yang mereka tawarkan.
“Harapan saya agar ada adaptasi teknologi untuk masing-masing desa wisata. Jadi bagaimana caranya semakin banyak produk-produk UMKM. Ayo tingkatkan lagi UMKM ekonomi kreatif produk produk terbaik kita tingkatkan, adaptasi teknologi,” ujar Sandi saat mengunjungi Desa Wisata Batulayang, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Rabu.
Sandi mengatakan pelaku UMKM harus melek teknologi agar bisa mengembangkan usaha mereka. Kemenparekraf, kata dia, akan menginisiasi pelaku UMKM di desa wisata untuk bisa masuk ke dalam ekosistem perdagangan elektronik (e-commerce)
“Kita sinergikan dengan pendampingan marketplace dan UMKM, jadi nanti kita akan undang marketplace besar,” kata Sandi.
Menurut dia, para pelaku UMKM di desa wisata perlu memperoleh pendampingan, seperti akses ke peningkatan pelatihan, akses ke permodalan, maupun akses untuk menjangkau pasar yang lebih luas agar perekonomian bisa semakin menggeliat.
Dia yakin apabila potensi tersebut dapat dimaksimalkan, maka perekonomian di desa wisata bisa naik berkali-kali lipat.
“Kita harapkan banyak yang on boarding secara teknologi dan saya berharap ini adalah momentum kebangkitan dari pariwisata dan ekonomi kreatif kita,” ujar Sandi.
Pengembangan desa wisata jadi satu dari enam langkah strategis untuk mempercepat pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.
Selain pengembangan desa wisata, lima strategi lainnya yaitu terkait program stimulus hibah pariwisata; penerapan free COVID corridor atau yang saat ini disebut travel corridor arrangement yang saat ini sedang dalam tahap finalisasi; pengembangan KEK (Kawasan Ekonomi Khusus); on boarding program digitalisasi bagi para pelaku ekonomi kreatif; dan vaksinasi bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif.(ant)