“Pesantren mempunyai andil cukup besar dalam proses menciptakan sumber daya manusia yang unggul, berkualitas, dan religius di bidang usaha fesyen,” papar Wignyo Rahadi dalam keterangan resmi, dikutip Senin.
Dia berharap pelatihan ini dapat memunculkan potensi dan meningkatkan keahlian santri dan alumni pesantren agar semakin terampil, inovatif dan kreatif, serta mampu menghasilkan produk fesyen yang berkualitas tinggi, baik secara desain maupun kualitas jahit.
Mereka terbagi dalam dua kelas, yaitu kelas desain dan kelas menjahit. Peserta ditargetkan dapat merealisasikan sketsa rancangan menjadi busana siap pakai. Selama masa pelatihan, peserta diarahkan membuat tiga jenis busana siap pakai. Dimulai dari busana dengan desain dasar, selanjutnya busana dengan pengembangan desain seperti pecah pola dan aplikasi lebih dari satu jenis bahan, dan terakhir yang lebih kompleks adalah busana untuk fesyen show.
Koleksi busana karya para santi Pondok Pesantren Roudlotul Huda dan peserta Fashion Bootcamp 2020 tersebut ditampilkan dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten yang diselenggarakan secara virtual pada awal Desember 2020.