“Gerak cepat yang dilakukan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno memberi energi baru terhadap upaya pemulihan ekonomi, khususnya sektor kepariwisataan yang tahun 2020 ini sangat terimbas COVID-19,” katanya kepada ANTARA saat dihubungi dari Kupang, Senin.
Hal ini disampaikan berkaitan dengan hasil dialog membahas Strategi Meraih Kepercayaan Wisatawan Mancanegara dan Wisatawan Nusantara untuk Berkunjung ke Destinasi Pariwisata di Era Adaptasi Kebiasaan Baru yang dilakukan pada Minggu (27/12) kemarin. Dialog itu dipimpin oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.
“Dialog hari itu memberi gambaran yang makin jelas lagi buat kami. Kita tetap lanjutkan strategi pemulihan melalui penerapan protokol CHSE sektor kepariwisataan yang setahun ini sudah kita jalankan dengan baik dan membuat strategi inovasi baru sesuai dengan tiga arahan Presiden melalui Menparekraf Sandiaga Uno,” jelas Shana.
Shana mengatakan saat ini BOPLBF sedang mengerjakan konsep pengembangan pariwisata berbasis digital. Selama masa pandemi, aktivitas penguatan digital pariwisata dilakukan antara lain dengan memperkuat desa-desa wisata. Saat ini ada 25 desa wisata dari enam kabupaten di daratan Flores yang sedang dalam pendampingan digitalisasi BOPLBF.
Bersamaan dengan itu, digitalisasi industri kuliner di Labuan Bajo juga dilaksanakan dan masih terus didampingi seiring dengan dilaksanakan inkubasi kuliner lokal Labuan Bajo selama tiga bulan belakangan ini.
Ia mengatakan kolaborasi pentahelix (ABCGM) membangun pariwisata Labuan Bajo Flores, hingga di tingkat provinsi juga sudah berjalan makin baik dan perlu terus ditingkatkan agar makin solid lagi mencapai cita-cita pembangunan pariwisata NTT yang berkelanjutan.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Manggarai Barat Agustinus Rinus dalam virtual dialog tersebut menjelaskan sesuai arahan Presiden Joko Widodo, penyiapan SDM menjadi satu dari tujuh arahan prioritas pengembangan pariwisata Labuan Bajo. Hal ini menjadi tantangan terberat saat ini.
“Sebab kondisi pendidikan penduduk kami 60 persen berijazah SD ke bawah. Kami berharap tahun depan pembangunan politeknik pariwisata di Labuan Bajo bisa tetap dilaksanakan, karena Pemkab Manggarai Barat sendiri telah menyiapkan lahan untuk pembangunan poltekpar ini,” jelas Gusti. (Ant)