Bangga Indonesia, Surabaya – Tingginya curah hujan menyebabkan banjir di sejumlah tempat di Surabaya pada Senin (28/12/2020). Tingginya intensitas curah hujan serta banyaknya sampah yang menyumbat saluran, menjadi salah satu faktor utama penyebab banjir. Meski begitu, genangan di beberapa lokasi tersebut dapat surut dalam semalam.
Plt Walikota Surabaya Whisnu Sakti Buana pun merespons cepat. Dia menyebut, berdasar laporan BMKG Juanda, ada kecenderungan kenaikan elevasi air laut dalam dua hari terakhir. Sedangkan puncaknya, diprediksi pada 31 Desember.
”Akan kita antisipasi. Kita akan rapat khusus bagaimana menangani itu agar tidak sampai ada genangan,” tutur Whisnu, seperti dilansir jawapos.com, Selasa (29/12/2020).
Dia menjelaskan, saat elevasi air laut naik, beberapa pompa di Balongsari harus dimatikan. Itu dilakukan agar air tidak meluber ke permukiman warga di sekitar. Alhasil, proses surutnya genangan di beberapa titik itu menjadi lebih lama.
”Karena hanya satu pompa, sehingga surutnya genangan butuh waktu lama,” papar Whisnu.
Whisnu menyatakan, terdapat beberapa perbedaan antara Surabaya Barat dan Timur. Di Surabaya Barat, lahan untuk resapan air sangat minim karena banyak bangunan pabrik. Sementara di wilayah Surabaya Timur, masih ada mangrove dan tambak, sehingga banjir tidak terlalu signifikan walaupun air laut naik.
”Nah ini yang perlu kita evaluasi nanti di Surabaya Barat. Kalau misalkan memungkinkan perlu kita rancang bikin waduk atau bozem yang lebih besar lagi,” kata Whisnu.
Petugas Dinas PU dan Bina Marga, lanjut Whisnu, juga menemukan limbah kasur yang menyumbat saluran box culvert. Hal itu yang kemudian mengakibatkan aliran air saat hujan deras menjadi tidak lancar, sehingga terjadi genangan.
”Di Sukomanunggal kita menemukan tiga kasur dan limbah lain,” tambah Whisnu.
Whisnu berharap warga memiliki kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan. Terutama di sungai yang merugikan banyak orang.
”Kita juga lakukan imbauan lewat camat dan lurah agar tidak buang sampah di sungai. Ayo dijaga bersama kotanya. Bukan hanya tugas pemkot lho,” ucap Whisnu. (zal)