“Alasan kita membuat Tugu Virus Corona ini karena pandemi adalah salah satu sejarah di kehidupan kita yang tidak bisa kita lewatkan. Kita segaja desain dengan warna-warna lucu supaya orang tidak perlu lagi takut dengan pandemi, tapi berhati-hati dalam menjalani tatanan kehidupan normal baru,” kata Manajer Asia Farm, Edy, di Pekanbaru, Senin.
Tugu Virus Corona setinggi sekitar empat meter kini menghiasi jalan masuk ke objek wisata Asia Farm. Tugu terbuat dari beton itu didesain unik karena berbentuk karikatur virus dengan warna putih, merah muda, dan ungu. Di sekelilingnya dibuat undakan dari batu dan sebuah tulisan “CORONA” berwarna-warni menambah keunikan tugu tersebut.
Ia mengatakan tugu tersebut juga bertujuan untuk menarik perhatian masyarakat untuk berwisata di tengah pandemi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
Menurut dia, usaha sektor pariwisata yang terdampak pandemi membuat pengelola objek wisata harus kreatif untuk beradaptasi untuk bisa bertahan. Jumlah kunjungan menurun drastis, dan objek wisata di Pekanbaru tersebut sempat tidak beroperasi saat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada bulan Mei.
“Kita sempat kocar-kacir karena ada 70 orang yang bekerja di tempat ini, sedangkan saat PSBB kita tidak boleh buka,” ujarnya.
Ia mengatakan pelaku wisata harus cepat beradaptasi dengan menerapkan protokol kesehatan, seperti pengunjung wajib bermasker, menyediakan tempat cuci tangan, dan mengukur suhu badan pengunjung serta menerapkan pembatasan jarak supaya tidak mengakibatkan kerumunan.
“Kami bersyukur Asia Farm konsepnya wisata tempat terbuka, dan kini luas area kami mencapai enam hektare dan ada 40 wahana serta 26 satwa peternakan untuk edukasi,” katanya.
Meski begitu, ia mengatakan jumlah kunjungan tidak seramai sebelum pandemi. Salah satu penyebabnya, karena pengelola membatasi hanya 50 persen pengunjung dari kapasitas ruang tersedia.
Jika dibandingkan dengan masa libur Natal tahun lalu, lanjutnya, jumlah kunjungan kini turun sekitar 50 persen. “Kalau terlalu ramai kami juga khawatir akan timbul masalah karena situasi sekarang sedang pandemi,” katanya.
Seorang pengunjung, Ilham Gobel, mengatakan sengaja datang ke Asia Farm karena ingin melihat Tugu Virus Corona. Menurut dia, tugu tersebut sangat unik dan bisa jadi ikon baru di Kota Pekanbaru.
“Saya cari-cari di internet, di Indonesia belum ada Tugu Virus Corona seperti ini. Buat saya ini unik sekali,” katanya. ( Ant )