Bangga Indonesia, Surabaya – Tujuh Kompetensi Lunak untuk para Guru di Era Revolusi Industri 4.0
Sobat. Setiap perubahan pasti ada pemicunya, salah satu sebab sebuah pemicu bisa muncul adalah karena ia berada di lingkungan yang memungkinkannya untuk muncul. Disrupsi, revolusi industry 4.0 merupakan sebuah pemicu bagi pengembangan kompetensi lunak, meski tidak sehebat covid 19 sebagai pemicu untuk memikirkan ulang bagaimana para pendidik melakukan proses belajar mengajar yang terintegrasi dengan budaya, teknologi dan inovasi.
Sobat. Ketika seseorang ingin mentrasformasi dirinya menjadi lebih dekat dengan harapan, Goldsmith dalam bukunya Wheel of Change menyarankan untuk menggunakan roda perubahan dengan mempertimbangkan 4 opsi :
- Create atau menciptakan. Dalam hal ini, kita memunculkan sebuah perilaku positif yang kita butuhkan untuk menjadi individu yang sesuai dengan keinginan kita.
- Preserve atau Kita mempertahankan kualitas positif yang sudah kita miliki saat ini.
- Eliminate atau mengeliminasi. Kita menghilangkan atau membuang sebuah kualitas negative yang menghambat kita untuk menjadi sosok yang kita inginkan.
- Accept atau Kita mengakui dan menerima kualitas negatif yang kita miliki saat ini, kemudian berdamai dengannya, agar kita bisa menjadi sosok yang lebih positif.
Sobat. Generasi now berada pada fase transisi menuju kematangan pertumbuhan, generasi now perlu mendapatkan perhatian lebih dalam menyikapi perubahan yang ada. Untuk mendampingi generasi now membutuhkan kompetensi tersendiri bagi para pendidik, yang artinya para pendidik terlebih dahulu berubah dan perubahan perilaku generasi now dipakai sebagai pemicu untuk berubah. Berbagai tantangan yang dihadapi saat ini membuat generasi now berada dalam situasi yang dilematis untuk menentukan pilihan yang terbaik bagi dirinya.
Apa saja tujuh kompetensi lunak yang akan membawa menuju gerbang kesuksesan dalam jangka panjang?
- Innovation. Memiliki keinginan terus belajar dan berkreativitas yang tinggi.
- Collaboration. Melakukan sinergi baik dengan sesama dan lingkungan.
- Communication. Mampu menyatakan tujuannya dan dapat mempengaruhi orang lain untuk bertindak.
- Analytical Thinking. Tidak hanya sekedar kritis dan kreatif , perlu ditopang kemampuan untuk menganalisa.
- Computing Logic/Computation Thinking. Dunia digital dan sains menjadi bagian kehidupan yang tidak bisa dihindarkan lagi di era industry 4.0, sehingga kemampuan berpikir secara logic dengan menggunakan teknologi menjadi
- Compassion. Sikap belas kasih, peduli dan berbagi menjadi ciri penting dalam kehidupan yang tidak tergantikan oleh mesin.
- Agility. Menghadapi perubahan yang sangat cepat dibutuhkan kelincahan sehingga dapat bertahan dan bertumbuh dalam berbagai situasi.
Sobat. Keterampilan di atas harus diinternalisasikan melalui pendidikan formal dan keluarga, sehingga peran guru dan orang tua adalah sangat penting. Dengan menerapkan tujuh keterampilan ini maka orang tua dan guru akan memahami tantangan dan kebutuhan generasi now, memberi ruang mengubah diri secara efektif sebelum berusaha mendidik orang lain, membangun keselarasan dengan anak didik di sekolah atau anak-anak di rumah, sehingga mampu mencapai tujuan bersama.
Sobat. Kompetensi merupakan elemen penting dalam mendukung kesuksesan individu. Salah satu upaya terbaik untuk menyiapkan generasi now menghadapi tantangan yang ada sekaligus mampu menentukan pilihan hidup yang tepat adalah dengan memperkuat kompetensi lunak mereka sejak dini.
Salam Dahsyat dan Luar Biasa!
( Spiritual Motivator – Dr Nasrul Syarif, M.Si. Penulis Buku Santripreneur-Santri Milenial. Dosen Pascasarjana IAI Tribakti Lirboyo Kediri. Wakil Ketua Komnas Pendidikan Jawa Timur )