Bangga Indonesia, Surabaya – Di sebuah Jalan Kalikepiting Nomor 111, Pasar Kembang, Kecamatan Tambaksari, Surabaya, lebih tepatnya Masjid Pemuda Konsulat Surabaya menjadi saksi perjuangan menyelamatkan ratusan musafir, kaum dhuafa dan masyarakat melawan kelaparan. Aksi ini cukup terkenal di kalangan warga sekitar maupun jemaah yang hadir beribadah di Masjid tersebut.
Melalui program Warung Makan Gratis yang dikelola Masjid Pemuda Konsulat Surabaya setiap harinya menyediakan stok makanan kurang lebih 250 porsi untuk dibagikan. Tujuan awal pembagian ini memang mulia yakni membagikan makanan tanpa memandang agama, status maupun latar belakang.
Seolah pengelola Masjid Pemuda Konsulat Surabaya buktikan bahwa kebaikan tidak mengenal batas. Siapapun bisa melakukan kebaikan sekaligus menebarkan hal positif tersebut kesesama makhluk hidup.
Memegang teguh konsep tersebut, setiap hari Warung Makan Gratis didatangi banyak orang atau jemaah. Tidak ada habisnya jemaah menyerbu Masjid Pemuda Konsulat Surabaya. Tanpa henti panitia terkait bekerjasama tangani jemaah yang datang silih berganti demi mengantre makanan.
Bahkan di momen tertentu para petugas Warung Makan Gratis membutuhkan tenaga ekstra relawan mengulurkan bantuan. Sebagian panitia dan relawan membagi tugas secara adil ketika berbagi menu yang tersedia. Menariknya menu Warung Makan Gratis berbeda saat pagi dan malam hari sehingga jemaah tidak bosan dan banyak pilihan kuliner lezat menggiurkan lidah.
Menurut Tim Baitul Syiar, Ustad Mas’ud Maulana Zakaria memberikan keterangan bahwa untuk makan gratis ini diberikan sehari dua kali yaitu saat sarapan dan prasmanan. Untuk prasmanan makan gratis disediakan petugas pukul 18.00 WIB dari hari Senin hingga Kamis.
“Kalau untuk sarapan, kami utamakan masyarakat yang musafir, ikut kajian subuh dan zikir. Kalau prasmanan, siapapun boleh makan,” ujar Zakaria.
Dan khusus hari Jumat akan akan tersedia mulai pukul 12.00 WIB dan hari Sabtu pukul 20.30 WIB.
Meskipun bertempat di halaman masjid, namun program ini bukan hanya untuk orang Islam saja, namun Warung Makan Gratis ini terbuka untuk semua kalangan yang butuh makanan dan tempat istirahat sementara.
Dari Donasi Masyarakat
Semua kebutuhan untuk makan gratis ini berasal dari donasi masyarakat dan pengelolaan perusahaan naungan Masjid Pemuda.
Bahkan Zakaria juga terharu banyak masyarakat lain yang beragama non muslim turut aktif memberikan donasi untuk Warung Makan Gratis.
“Ada jemaah yang ke sini rutin, rumahnya jauh dari Kenjeran, biasanya naik sepeda dengan anaknya. Suatu hari mereka ke sini dengan keluarga dan istrinya ingin mualaf,” ungkapnya.
Kemudian ada Warga Negara Asing (WNA) datang ke Warung Makan Gratis ini untuk ikut makan dan singgah sementara di masjid ini.
Warung Makan Gratis ini berawal saat pandemic covid 19, dimana ekonomi sedang tidak baik-baik saja sehingga banyak orang yang membutuhkan uluran tangan. PHK dimana-mana, menambah makin sulitnya pemasukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
j“Kebutuhan dasar warga adalah makan dan minum. Oleh karena itulah kita bantu. Namun ternyata mereka tidak hanya butuh makanan, namun tempat tinggal” ucap dia.
Meskipun pernah mengalami masa sulit, Warung Makan Gratis ini tetap berjalan karena banyak yang membutuhkan uluran tangan.
Zakaria juga berharap, melalui kehadiran program Warung Makan Gratis di Surabaya bisa membantu kebutuhan masyarakat dan sesama.













































