Bangga Indonesia, Washington – Keuntungan bank AS anjlok 36,5 persen pada 2020 dari tahun sebelumnya, karena bank-bank menyisihkan sejumlah besar dana untuk mencegah potensi kerugian. Namun industri menunjukkan tanda-tanda penguatan pada kuartal keempat ketika ekonomi mulai pulih dari pandemic.
Salah satu regulator pada Selasa (24/02) melaporakn Industri perbankan AS membukukan laba 147,9 miliar dolar AS pada tahun lalu. Ini mengalami penurunan tajam dari rekor laba 2019, menurut Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC).
Namun demikian, keuntungan bank naik 9,1 persen pada kuartal keempat menjadi 59,9 miliar dolar AS dibandingkan dengan tahun sebelumnya karena perusahaan-perusahaan mengurangi uang tunai yang mereka sisihkan untuk menjaga dari kerugian.
Ketua FDIC Jelena McWilliams mengatakan data baru menunjukkan bahwa meskipun laba turun, bank membuktikan ketahanan mereka di tengah pandemi COVID-19.
Di tempat terpisah, saat bersaksi di depan Kongres, Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan bank sentral masih memperdebatkan apakah akan mengembalikan persyaratan modal yang lebih ketat pada bank-bank.
The Fed melonggarkan beberapa pembatasan leverage untuk bank-bank besar pada April, dengan keringanan itu akan berakhir pada akhir Maret.
Kelompok industri sudah mendesak untuk memberikan bantuan. Kelompok-kelompok top, termasuk Asosiasi Bankir Amerika dan Asosiasi Industri Sekuritas dan Pasar Keuangan, mengatakan dalam sebuah surat pada Selasa (23/2/2021) bahwa Fed harus memperpanjang standar yang dilonggarkan sesegera mungkin.
Mereka mengatakan keringanan tersebut telah membantu bank-bank memainkan “peran penting” dalam menstabilkan pasar dengan terus memberikan pinjaman selama penurunan.
Data baru menunjukkan ayunan liar yang dialami industri perbankan pada 2020, ketika perusahaan-perusahaan berusaha menyisihkan miliaran dolar untuk berjaga-jaga terhadap kerugian ekonomi dari pandemi, hanya untuk mulai menghapus kerugian tersebut pada paruh kedua tahun ini.
Pertumbuhan laba yang dibukukan perbankan pada kuartal keempat terutama disebabkan oleh menyusutnya cadangan devisa terhadap potensi kerugian. FDIC mengatakan apa yang disebut kerugian provisi turun 76,5 persen pada akhir 2020 dibandingkan dengan akhir 2019 menjadi 3,5 miliar dolar AS, level terendah sejak 1995.
FDIC mencatat tantangan yang membayangi bagi bank-bank adalah lingkungan suku bunga rendah yang persisten. Pendapatan bunga bank menyusut selama lima kuartal berturut-turut, dan rata-rata margin bunga bersih tetap di rekor terendah di kuartal keempat. (rtr/ant)