Bangga Indonesia, Jakarta – Tiga hari lalu adalah hari ulang tahun yang ketiga Asosiasi Pengusaha Bumiputera Nusantara Indonesia (ASPRINDO). Tepat di tanggal 6 Maret 2021.
Umur yang masih balita bagi seorang anak manusia. Namun pola pikir ASPRINDO sudah melebihi usia dewasa. Matang. Tinggal eksekusinya!
Itu salah satu pandangan seorang anggotanya ketika dimintai pendapat banggaindonesia.com, Selasa (09/03/2021). Burhanuddin yang menekuni bisnis kuliner ini menyebut program-program ASPRINDO sudah matang dan tinggal menggelindingkan di saat pandemi dan pasca pandemi COVID-19 nanti.
Ia menyebut dalam dialog yang digelar secara daring melalui Zoommeeting, Sabtu (06/03) lalu, para tokoh yang hadir memberikan nuansa bisnis yang menyegarkan. Jose Rizal, sang ketua umum misalnya, mengupas habis soal perhatiannya terhadap UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah).
Pihaknya menyadari UMKM di Indonesia belum terkonsolidasi dengan baik. Banyak pihak yang mencoba melakukan pembinaan dan pendampingan kepada pengusaha UMKM, tapi semua jalan sendiri-sendiri.
“Ini yang menyebabkan sumber daya sulit bersinergi,” ujar Jose Rizal dalam siaran persnya menjelang acara peringatan ulang tahun ke-3 ASPRINDO.
Karena itu, ASPRINDO yang didirikan pada 28 Februari 2018 ini, ingin mencoba untuk mengintegrasikan program pembinaan UMKM dan masyarakat pedesaan secara sinergis dan kolaboratif.
Saat ini, ASPRINDO merintis program Kampung Industri, dengan tagline “one village, one industry, one product”.
Untuk itu, pihaknya sudah menandatangani kerjasama dengan Yayasan Desa Emas untuk menggarapnya. Dan ternyata di Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan ada program pengembangan Desa Wisata juga.
Hal ini, menurut dia, sangat menarik. Startegis untuk dikolaborasikan menjadi Kampung Indutri Kreatif Terpadu. “Alhamdulillah, kami sangat antusias ketika pak Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menerima tawaran kolaborasi ini. Sehingga pengembangan ekonomi pedesaan bukan hanya dibangun menjadi sebuah industri, tapi juga menjadi desa wisata yang kreatif,” jelasnya.
Selain Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jose Rizal juga berharap agar Kementrian Koperasi dan UKM memberi kesempatan ASPRINDO untuk terlibat dalam program mereka. Demikian juga dengan Kementrian Desa Tertinggal.
“Kami ingin mengintip dan ‘menjahit’ apa yang tengah dilakukan tiga kementerian itu untuk masyarakat pedesaan,”jelasnya.
Jika ketiga kementerian ini melibatkan, maka ASPRINDO akan mengambil peran sebagai integrator dan katalisator dengan melibatkan pengusaha UMKM di bawah binaan Asprindo di seluruh Indonesia sebagai motor penggerak.
Meski masih berusia belia, ASPRINDO sudah melakukan konsolidasi yang relatif memadai. Dalam tiga tahun, organisasi ini sudah membentuk kepengurusan wilayah di 34 provinsi dan DPC di kota kabupaten. ASPRINDO juga memiliki perwakilan di 33 negara/kota di dunia.
“Memang kiprah kami sedikit melambat karena pandemi, tapi semua masih on the track,” jelasnya.
Karena itu, ASPRINDO optimistis bisa merealisasikan programnya. Apalagi organisasi ini juga didukung beberapa tokoh nasional yang bersedia duduk di dewan pembina, dewan majelis tinggi, dewan penasihat, dewan kehormatan, dewan pengawas dan dewan pakar.
Beberapa tokoh yang mendukung langkah ASPRINDO ini antara lain Rizal Ramli, Sandiaga Uno, Soetrisno Bachir, Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, Bambang Soesatyo.
Kehadiran para tokoh yang bergabung dalam Zoommeeting itu, bisa memberi semangat dan inspirasi bagi pengusaha anggota ASPRINDO. (aba)
Comments 1