Sobat. Hati-hatilah terhadap nafsu, karena nafsu akan menghitamkan dan mengotori hatimu. Jangan sampai kau lupa membersihkan dan membeningkan hatimu dari noda hitam. Caranya adalah dengan bertaubat kepada Allah, taat, dan melaksanakan semua perintah-Nya.
Sobat. Ada 4 hal yang dapat membantu untuk membeningkan hati : Pertama, Banyak berdzikir kepada Allah. Kedua, Banyak diam. Ketiga, Banyak kholwat. Dan Keempat, Mengurangi makan dan minum.
Ibnu Athaillah rahimahullah memberi kita bimbingan dan nasihat bahwa kita bisa membersihkan dan membeningkan hati kita dari maksiat dan segala macam cacat dengan melakukan empat hal.
Pertama, Dzikir atau mengingat Allah. Dzikir kepada Allah akan membersihkan hati dari kekesatan dandari kebergantungan kepada selain Dia. Hati yang mudah berdzikir adalah hati yang mengenal iman, mengenal nikmat ibadah, mengetahui manisnya ketaatan, dan memiliki rasa takut. Hati yang selalu mengingat Allah akan bergetar ketika mendengar nma-Nya disebutkan sehingga hati itu menjadi semakin lembut dan bersih dari segala kotoran. Itulah sifat hati yang bersih yang selalu berusaha kembali pada Allah.
23. Allah telah menurunkan Perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang , gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. dan Barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun. ( QS Al-Zumar (39) : 23 )
Sobat. Orang yang berdzikir mengingat Allah dengan lisannya tidak disebut berdzikir jika hatinya tidak berdzikir. Hati harus menjadi sumber dzikir untuk lisan dan anggota tubuh lainnya. Hati yang senantiasa berdzikir merasakan keagungan Allah serta takut kepada-Nya. Sikap mengagungkan Allah dan rasa takut kepada-Nya akan mendorong kita untuk berusaha mencari ridho-Nya dengan cara manaati dan mengikuti perintah-Nya. Selain itu, dzikir dapat membersihkan hati dari noda dosa dan maksiat.
Sobat. Kedua, Memperbanyak diam. Abu Hurairah ra meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “ Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, tidak boleh menyakiti tetangga. Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah memuliakan tamu. Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mengatakan yang baik atau diam.” ( HR. Bukhari )
Imam al-Syafii pernah berkata ,” Mereka berkata, “ Kau diam saja saat kau dicaci.” Kukatakan, “ Menjawab adalah kunci pintu keburukan, sedang diam di depan orang bodoh adalah kemuliaan. Di dalamnya juga terdapat upaya menjaga kehormatan, bukankah singa ditakuti meski dalam keadaan diam sedangkan anjing tak diacuhkan meski terus menyalak.”
Sobat. Ada banyak penyakit dan cacat lisan yang dapat mempengaruhi keadaan serta kebeningan hati. Cara untuk selamat dari semua cacat dan penyakit itu adalah diam. Sebab, diam bisa menyatukan perhatian dan memusatkan perhatian. Karena itu, Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang menjamin untukku apa yang ada di antara jenggot dan kumisnya serta apa yang ada di antara dua kakinya, niscaya kujaminkan untuknya surga.” ( HR. Bukhari )
Ketiga , Memperbanyak kholwat atau menyendiri. Khalwat dan kemudian merenung akan menghubungkan seorang hamba dengan realitas yang lebih tinggi dan membersihkannya dari kotoran dunia. Ia duduk sendiri dalam ruangan tanpa sesuatu pun yang dapat mengeruhkan kebersihan jiwa, duduk merenungkan penghambaan dan kewajibannya kepada Allah. Ia merasa lemah di hadapan Sang Pencipta. Dengan penuh tawaduk ia meminta taufik agar bisa menambah ketaatan dan menjauhi segala sesuatu yang dapat membinasakannya. Kemudian ia memuji Allah SWT atas segala karunia dan keselamatan yang diberikan kepada diri dan keluarganya. Itu merupakan nikmat besar yang kebanyakan orang tidak mau mensyukurinya.
Sobat. Keempat, mengurangi makan dan minum. Rasa lapar dapat mematahkan hasrat nafsu, sedangkan rasa kenyang akan memicu penentangan serta menjadikan hati lebih kesat, kering, suka menentang, dan juga menyebabkan mata lebih cepat mengantuk. “ Hati yang bening , lembut, dan halus bisa diperoleh dengan mengurangi makan dan minum.” Demikian penjelasan Al-Imam al-Ghazali.
Sobat. syahwat perut akan memicu munculnya syahwat kemaluan dan hasrat terhadap harta kekayaan sehingga pada akhirnya, perpaduan semua itu menyebabkan kerusakan dan kehancuran. Rasulullah Saw bersabda, “ Tidaklah manusia mengisi wadah yang lebih buruk darpada perutnya. Manusia sebenarnya sudah cukup dengan beberapa suap yang dapat menegakkan tulang punggungnya. Jika memang harus lebih, cukuplah sepertiganya diisi dengan makanan, sepertiga dengan minuman, sepertiga lainnya untuk nafas.” ( HR. Tirmidzi )
( Spiritual Motivator – DR.N.Faqih Syarif H, M.Si Penulis Buku Gizi Spiritual. Majelis Kyai PP Al-Ihsan Baron Nganjuk. Dewan Pembina PP Al- Amri Leces Probolinggo. Sekretaris Komnas Pendidikan Jawa Timur )