“DIM optimis Danareksa ETF MSCI Indonesia ESG Screened dapat menjadi salah satu pilihan investor pasar modal Indonesia.”
“Beberapa sentimen positif mulai terlihat. Mestinya ini sinyal baik untuk investor mulai melakukan penempatan pada instrumen investasi berbasis saham seperti reksa dana indeks – ETF,” kata Direktur Utama PT DIM, Marsangap P. Tamba dalam keterangan tertulis, Selasa (30/3/2021).
Marsangap menambahkan, aksi pemerintah yang akan mewajibkan kementerian/lembaga (KL) dari pusat hingga daerah untuk membeli produk dalam negeri adalah salah satu contohnya, demikian halnya dengan penyaluran dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang juga diharapkan akan menjadi penggerak ekonomi yang saat ini terdampak pandemi.
DIM, sebagai manajer investasi pertama yang menerbitkan reksa dana di industri pasar modal Indonesia, memiliki cakupan produk yang luas termasuk reksa dana indeks – ETF sebagai salah satu lini produk unggulan perusahaan.
Per Desember 2020 lalu DIM menerbitkan produk reksa dana indeks – ETF ke-2 yakni Reksa Dana Danareksa ETF MSCI Indonesia ESG Screened yang berbasis saham-saham ESG.
DIM optimis Danareksa ETF MSCI Indonesia ESG Screened dapat menjadi salah satu pilihan investor pasar modal Indonesia.
Produk ini berinvestasi dengan komposisi portofolio investasi minimum 80 persen dan maksimum 100 persen dari Nilai Aktiva Bersih pada Efek bersifat ekuitas yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia serta terdaftar dalam Indeks MSCI Indonesia ESG Screened.
Pembentukan Danareksa ETF MSCI Indonesia ESG Screened tersebut merupakan kolaborasi DIM dengan Deutsche Bank sebagai Bank Kustodian serta Mandiri Sekuritas sebagai Dealer Partisipan.
Dipilihnya MSCI Indonesia ESG Screened sebagai indeks acuan reksa dana indeks – ETF ini adalah karena indeks tersebut telah dikenal dan diterima oleh investor global, khususnya para investor yang tertarik berinvestasi pada perusahaan yang memiliki standar dalam praktik investasinya yang terdiri dari tiga konsep atau kriteria: Environmental (Lingkungan), Social (Sosial), dan Governance (Tata Kelola Perusahaan).
Indeks MSCI Indonesia ESG Screened berisikan 18 saham dari 7 sektor dengan metode penyaringan negatif yang mana faktor yang dikecualikan dari segi Environment adalah nuklir, batu bara dan oil sand, dari segi Social adalah tembakau dan senjata api, senjata nuklir maupun senjata konvensional dan terakhir dari segi Governance adalah perusahaan yang melanggar prinsip UN Global Compact.
Selama tahun 2013 sampai 2020 Indeks MSCI Indonesia MSCI ESG Screened menunjukkan kinerja yang kompetitif dengan mengungguli indeks dalam negeri seperti IHSG, LQ45 dan IDX30 sebanyak 6 kali dari 8 tahun terakhir.
Sebagai penutup, Marsangap berharap kolaborasi yang baik antara DIM dengan Deutsche Bank sebagai Bank Kustodian serta Mandiri Sekuritas sebagai Dealer Partisipan, juga seiring dengan makin meningkatkan minat investor berinvestasi pada saham-saham ESG, kami meyakini Reksa Dana Indeks – ETF Danareksa ETF MSCI Indonesia ESG Screened dapat menjadi salah satu pilihan utama bagi para investor, karena selain memberikan potensi imbal hasil yang menarik dan konsisten dalam jangka panjang, investor juga dapat turut berpartisipasi dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup yang berkelanjutan.
Pasar modal Indonesia khususnya pasar saham dipandang masih cukup menarik di tahun 2021. Setelah tahun 2020 IHSG dapat ditutup melebihi ekspektasi konsensus di level 5.700-5.800an, bukan tidak mungkin IHSG bergerak ke arah positif sesuai konsensus di level 6.800an di tahun 2021.
Hal ini didukung oleh pemulihan ekonomi seiring mulai berjalannya program vaksinasi, stabilitas nilai tukar rupiah, iklim suku bunga rendah, serta peningkatan nilai investasi di Indonesia atas dampaknya penerapan omnibus law.
Bagi investor, tahun 2021 bisa jadi momen yang tepat untuk kembali berinvestasi di produk pasar modal dengan lebih aktif namun juga tetap terukur, setelah tahun 2020 investor cenderung memilih wait and see ataupun memilih investasi yang lebih low risk.(ant)
“DIM optimis Danareksa ETF MSCI Indonesia ESG Screened dapat menjadi salah satu pilihan investor pasar modal Indonesia.”
“Beberapa sentimen positif mulai terlihat. Mestinya ini sinyal baik untuk investor mulai melakukan penempatan pada instrumen investasi berbasis saham seperti reksa dana indeks – ETF,” kata Direktur Utama PT DIM, Marsangap P. Tamba dalam keterangan tertulis, Selasa (30/3/2021).
Marsangap menambahkan, aksi pemerintah yang akan mewajibkan kementerian/lembaga (KL) dari pusat hingga daerah untuk membeli produk dalam negeri adalah salah satu contohnya, demikian halnya dengan penyaluran dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang juga diharapkan akan menjadi penggerak ekonomi yang saat ini terdampak pandemi.
DIM, sebagai manajer investasi pertama yang menerbitkan reksa dana di industri pasar modal Indonesia, memiliki cakupan produk yang luas termasuk reksa dana indeks – ETF sebagai salah satu lini produk unggulan perusahaan.
Per Desember 2020 lalu DIM menerbitkan produk reksa dana indeks – ETF ke-2 yakni Reksa Dana Danareksa ETF MSCI Indonesia ESG Screened yang berbasis saham-saham ESG.
DIM optimis Danareksa ETF MSCI Indonesia ESG Screened dapat menjadi salah satu pilihan investor pasar modal Indonesia.
Produk ini berinvestasi dengan komposisi portofolio investasi minimum 80 persen dan maksimum 100 persen dari Nilai Aktiva Bersih pada Efek bersifat ekuitas yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia serta terdaftar dalam Indeks MSCI Indonesia ESG Screened.
Pembentukan Danareksa ETF MSCI Indonesia ESG Screened tersebut merupakan kolaborasi DIM dengan Deutsche Bank sebagai Bank Kustodian serta Mandiri Sekuritas sebagai Dealer Partisipan.
Dipilihnya MSCI Indonesia ESG Screened sebagai indeks acuan reksa dana indeks – ETF ini adalah karena indeks tersebut telah dikenal dan diterima oleh investor global, khususnya para investor yang tertarik berinvestasi pada perusahaan yang memiliki standar dalam praktik investasinya yang terdiri dari tiga konsep atau kriteria: Environmental (Lingkungan), Social (Sosial), dan Governance (Tata Kelola Perusahaan).
Indeks MSCI Indonesia ESG Screened berisikan 18 saham dari 7 sektor dengan metode penyaringan negatif yang mana faktor yang dikecualikan dari segi Environment adalah nuklir, batu bara dan oil sand, dari segi Social adalah tembakau dan senjata api, senjata nuklir maupun senjata konvensional dan terakhir dari segi Governance adalah perusahaan yang melanggar prinsip UN Global Compact.
Selama tahun 2013 sampai 2020 Indeks MSCI Indonesia MSCI ESG Screened menunjukkan kinerja yang kompetitif dengan mengungguli indeks dalam negeri seperti IHSG, LQ45 dan IDX30 sebanyak 6 kali dari 8 tahun terakhir.
Sebagai penutup, Marsangap berharap kolaborasi yang baik antara DIM dengan Deutsche Bank sebagai Bank Kustodian serta Mandiri Sekuritas sebagai Dealer Partisipan, juga seiring dengan makin meningkatkan minat investor berinvestasi pada saham-saham ESG, kami meyakini Reksa Dana Indeks – ETF Danareksa ETF MSCI Indonesia ESG Screened dapat menjadi salah satu pilihan utama bagi para investor, karena selain memberikan potensi imbal hasil yang menarik dan konsisten dalam jangka panjang, investor juga dapat turut berpartisipasi dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup yang berkelanjutan.
Pasar modal Indonesia khususnya pasar saham dipandang masih cukup menarik di tahun 2021. Setelah tahun 2020 IHSG dapat ditutup melebihi ekspektasi konsensus di level 5.700-5.800an, bukan tidak mungkin IHSG bergerak ke arah positif sesuai konsensus di level 6.800an di tahun 2021.
Hal ini didukung oleh pemulihan ekonomi seiring mulai berjalannya program vaksinasi, stabilitas nilai tukar rupiah, iklim suku bunga rendah, serta peningkatan nilai investasi di Indonesia atas dampaknya penerapan omnibus law.
Bagi investor, tahun 2021 bisa jadi momen yang tepat untuk kembali berinvestasi di produk pasar modal dengan lebih aktif namun juga tetap terukur, setelah tahun 2020 investor cenderung memilih wait and see ataupun memilih investasi yang lebih low risk.(ant)
“DIM optimis Danareksa ETF MSCI Indonesia ESG Screened dapat menjadi salah satu pilihan investor pasar modal Indonesia.”
“Beberapa sentimen positif mulai terlihat. Mestinya ini sinyal baik untuk investor mulai melakukan penempatan pada instrumen investasi berbasis saham seperti reksa dana indeks – ETF,” kata Direktur Utama PT DIM, Marsangap P. Tamba dalam keterangan tertulis, Selasa (30/3/2021).
Marsangap menambahkan, aksi pemerintah yang akan mewajibkan kementerian/lembaga (KL) dari pusat hingga daerah untuk membeli produk dalam negeri adalah salah satu contohnya, demikian halnya dengan penyaluran dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang juga diharapkan akan menjadi penggerak ekonomi yang saat ini terdampak pandemi.
DIM, sebagai manajer investasi pertama yang menerbitkan reksa dana di industri pasar modal Indonesia, memiliki cakupan produk yang luas termasuk reksa dana indeks – ETF sebagai salah satu lini produk unggulan perusahaan.
Per Desember 2020 lalu DIM menerbitkan produk reksa dana indeks – ETF ke-2 yakni Reksa Dana Danareksa ETF MSCI Indonesia ESG Screened yang berbasis saham-saham ESG.
DIM optimis Danareksa ETF MSCI Indonesia ESG Screened dapat menjadi salah satu pilihan investor pasar modal Indonesia.
Produk ini berinvestasi dengan komposisi portofolio investasi minimum 80 persen dan maksimum 100 persen dari Nilai Aktiva Bersih pada Efek bersifat ekuitas yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia serta terdaftar dalam Indeks MSCI Indonesia ESG Screened.
Pembentukan Danareksa ETF MSCI Indonesia ESG Screened tersebut merupakan kolaborasi DIM dengan Deutsche Bank sebagai Bank Kustodian serta Mandiri Sekuritas sebagai Dealer Partisipan.
Dipilihnya MSCI Indonesia ESG Screened sebagai indeks acuan reksa dana indeks – ETF ini adalah karena indeks tersebut telah dikenal dan diterima oleh investor global, khususnya para investor yang tertarik berinvestasi pada perusahaan yang memiliki standar dalam praktik investasinya yang terdiri dari tiga konsep atau kriteria: Environmental (Lingkungan), Social (Sosial), dan Governance (Tata Kelola Perusahaan).
Indeks MSCI Indonesia ESG Screened berisikan 18 saham dari 7 sektor dengan metode penyaringan negatif yang mana faktor yang dikecualikan dari segi Environment adalah nuklir, batu bara dan oil sand, dari segi Social adalah tembakau dan senjata api, senjata nuklir maupun senjata konvensional dan terakhir dari segi Governance adalah perusahaan yang melanggar prinsip UN Global Compact.
Selama tahun 2013 sampai 2020 Indeks MSCI Indonesia MSCI ESG Screened menunjukkan kinerja yang kompetitif dengan mengungguli indeks dalam negeri seperti IHSG, LQ45 dan IDX30 sebanyak 6 kali dari 8 tahun terakhir.
Sebagai penutup, Marsangap berharap kolaborasi yang baik antara DIM dengan Deutsche Bank sebagai Bank Kustodian serta Mandiri Sekuritas sebagai Dealer Partisipan, juga seiring dengan makin meningkatkan minat investor berinvestasi pada saham-saham ESG, kami meyakini Reksa Dana Indeks – ETF Danareksa ETF MSCI Indonesia ESG Screened dapat menjadi salah satu pilihan utama bagi para investor, karena selain memberikan potensi imbal hasil yang menarik dan konsisten dalam jangka panjang, investor juga dapat turut berpartisipasi dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup yang berkelanjutan.
Pasar modal Indonesia khususnya pasar saham dipandang masih cukup menarik di tahun 2021. Setelah tahun 2020 IHSG dapat ditutup melebihi ekspektasi konsensus di level 5.700-5.800an, bukan tidak mungkin IHSG bergerak ke arah positif sesuai konsensus di level 6.800an di tahun 2021.
Hal ini didukung oleh pemulihan ekonomi seiring mulai berjalannya program vaksinasi, stabilitas nilai tukar rupiah, iklim suku bunga rendah, serta peningkatan nilai investasi di Indonesia atas dampaknya penerapan omnibus law.
Bagi investor, tahun 2021 bisa jadi momen yang tepat untuk kembali berinvestasi di produk pasar modal dengan lebih aktif namun juga tetap terukur, setelah tahun 2020 investor cenderung memilih wait and see ataupun memilih investasi yang lebih low risk.(ant)
“DIM optimis Danareksa ETF MSCI Indonesia ESG Screened dapat menjadi salah satu pilihan investor pasar modal Indonesia.”
“Beberapa sentimen positif mulai terlihat. Mestinya ini sinyal baik untuk investor mulai melakukan penempatan pada instrumen investasi berbasis saham seperti reksa dana indeks – ETF,” kata Direktur Utama PT DIM, Marsangap P. Tamba dalam keterangan tertulis, Selasa (30/3/2021).
Marsangap menambahkan, aksi pemerintah yang akan mewajibkan kementerian/lembaga (KL) dari pusat hingga daerah untuk membeli produk dalam negeri adalah salah satu contohnya, demikian halnya dengan penyaluran dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang juga diharapkan akan menjadi penggerak ekonomi yang saat ini terdampak pandemi.
DIM, sebagai manajer investasi pertama yang menerbitkan reksa dana di industri pasar modal Indonesia, memiliki cakupan produk yang luas termasuk reksa dana indeks – ETF sebagai salah satu lini produk unggulan perusahaan.
Per Desember 2020 lalu DIM menerbitkan produk reksa dana indeks – ETF ke-2 yakni Reksa Dana Danareksa ETF MSCI Indonesia ESG Screened yang berbasis saham-saham ESG.
DIM optimis Danareksa ETF MSCI Indonesia ESG Screened dapat menjadi salah satu pilihan investor pasar modal Indonesia.
Produk ini berinvestasi dengan komposisi portofolio investasi minimum 80 persen dan maksimum 100 persen dari Nilai Aktiva Bersih pada Efek bersifat ekuitas yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia serta terdaftar dalam Indeks MSCI Indonesia ESG Screened.
Pembentukan Danareksa ETF MSCI Indonesia ESG Screened tersebut merupakan kolaborasi DIM dengan Deutsche Bank sebagai Bank Kustodian serta Mandiri Sekuritas sebagai Dealer Partisipan.
Dipilihnya MSCI Indonesia ESG Screened sebagai indeks acuan reksa dana indeks – ETF ini adalah karena indeks tersebut telah dikenal dan diterima oleh investor global, khususnya para investor yang tertarik berinvestasi pada perusahaan yang memiliki standar dalam praktik investasinya yang terdiri dari tiga konsep atau kriteria: Environmental (Lingkungan), Social (Sosial), dan Governance (Tata Kelola Perusahaan).
Indeks MSCI Indonesia ESG Screened berisikan 18 saham dari 7 sektor dengan metode penyaringan negatif yang mana faktor yang dikecualikan dari segi Environment adalah nuklir, batu bara dan oil sand, dari segi Social adalah tembakau dan senjata api, senjata nuklir maupun senjata konvensional dan terakhir dari segi Governance adalah perusahaan yang melanggar prinsip UN Global Compact.
Selama tahun 2013 sampai 2020 Indeks MSCI Indonesia MSCI ESG Screened menunjukkan kinerja yang kompetitif dengan mengungguli indeks dalam negeri seperti IHSG, LQ45 dan IDX30 sebanyak 6 kali dari 8 tahun terakhir.
Sebagai penutup, Marsangap berharap kolaborasi yang baik antara DIM dengan Deutsche Bank sebagai Bank Kustodian serta Mandiri Sekuritas sebagai Dealer Partisipan, juga seiring dengan makin meningkatkan minat investor berinvestasi pada saham-saham ESG, kami meyakini Reksa Dana Indeks – ETF Danareksa ETF MSCI Indonesia ESG Screened dapat menjadi salah satu pilihan utama bagi para investor, karena selain memberikan potensi imbal hasil yang menarik dan konsisten dalam jangka panjang, investor juga dapat turut berpartisipasi dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup yang berkelanjutan.
Pasar modal Indonesia khususnya pasar saham dipandang masih cukup menarik di tahun 2021. Setelah tahun 2020 IHSG dapat ditutup melebihi ekspektasi konsensus di level 5.700-5.800an, bukan tidak mungkin IHSG bergerak ke arah positif sesuai konsensus di level 6.800an di tahun 2021.
Hal ini didukung oleh pemulihan ekonomi seiring mulai berjalannya program vaksinasi, stabilitas nilai tukar rupiah, iklim suku bunga rendah, serta peningkatan nilai investasi di Indonesia atas dampaknya penerapan omnibus law.
Bagi investor, tahun 2021 bisa jadi momen yang tepat untuk kembali berinvestasi di produk pasar modal dengan lebih aktif namun juga tetap terukur, setelah tahun 2020 investor cenderung memilih wait and see ataupun memilih investasi yang lebih low risk.(ant)