Bangga Indonesia, Kediri – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri, Jawa Timur, mendorong para pedagang memanfaatkan transaksi digital sebagai upaya mencegah meminimalisasi kontak dalam transaksi bisnis terlebih lagi saat pandemi COVID-19.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri Sofwan Kurnia, Sabtu, mengemukakan program digitalisasi pasar ini merupakan salah satu wujud komitmen untuk meningkatkan sinergi dalam mendorong percepatan dan perluasan digitalisasi serta mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional.
“Dengan program digitalisasi pasar ini diharapkan dapat semakin mengakselerasi implementasi teknologi digital dalam berbagai sektor, sehingga dapat mendukung berbagai program pemulihan ekonomi, khususnya terhadap UMKM sebagai penyangga perekonomian nasional,” katanya.
Ia mengungkapkan dengan adanya digitalisasi pasar ini, masyarakat dapat meminimalisasi kontak dalam bertransaksi karena seluruh pedagang melayani transaksi menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesia Standard).
Selain contactless, lanjutnya, keberadaan QRIS juga mampu menjadikan semua transaksi tercatat dan langsung masuk rekening, membantu terbentuknya profil UMKM dan pedagang ketika mengajukan pembiayaan, serta terhindar dari risiko uang palsu. Terlebih lagi saat ini masih pandemi COVID-19, sehingga sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19 bisa memanfaatkan transaksi digital.
Beberapa lokasi pasar yang sudah menerapkan digitalisasi adalah pasar tradisional baik di Kota dan Kabupaten Kediri. Untuk di Kota Kediri peluncuran sudah dilakukan di Pasar Pahing. Sedangkan di Kabupaten Kediri, peluncuran digitalisasi dilakukan di Pasar Papar.
Sementara itu, terkait dengan gagasan mengenai kerja sama antardaerahdi wilayah eks-Keresidenan Kediri – Madiun, menurut Sofwan, sangat bermanfaat untuk mendukung program pengendalian inflasi, serta mampu mendorong onboarding UMKM pedagang pasar agar dapat memanfaatkan teknologi digital.
Gagasan kerja sama antardaerah tersebut berupa pemanfaatan platform melalui pengembangan dan penambahan fitur laman Pasar.id bersama BRI dengan Kabupaten Kediri menjadi proyek rintisan.
Laman pasar juga suatu wujud ekosistem digital sistem perdagangan yang terintegrasi dengan sistem sistem pembayaran nontunai yang mampu menyediakan prasarana jual beli serta informasi data ketersediaan pasokan dan surplus – defisit.
Pihaknya juga menambahkan dalam waktu dekat, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri juga berencana meluncurkan program Kampung Inggris Pare sebagai kampung wisata pendidikan dan digital.
Untuk itu, ujar dia, dukungan berbagai pihak sangat diharapkan untuk mendukung inisiatif tersebut di antaranya dalam bentuk prioritas vaksinasi COVID-19 kepada para pelaku usaha dan tenaga pendidik di Kampung Inggris Pare, Kabupaten Kediri serta pedagang pasar sebagai penggerak kegiatan ekonomi di Kabupaten Kediri.
“Ke depan, keberadaan program digitalisasi pasar diharapkan dapat mendorong terwujudnya masyarakat Kabupaten Kediri yang maju dan sejahtera berdasarkan ekonomi kerakyatan yang didukung birokrasi,” kata Sofwan.(ant)