Selasa, 26 November 2024

Dinkes Surabaya Terjunkan Personelnya Bantu Pelaksanaan JKS di Rumah Sakit

“Antusias masyarakat dalam memanfaatkan JKS dinilai luar biasa”

Bangga Indonesia, Surabaya – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya menerjunkan 50 orang petugas untuk membantu  pelaksanaan penerapan Universal Health Coverage atau Jaminan Kesehatan Semesta (JKS) di sejumlah rumah sakit.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Febria Rachmanita di Surabaya, Sabtu, mengatakan para personel tersebut disebarkan untuk rumah sakit dan klinik yang tergabung dalam dalam Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan se-Surabaya.

“Antusias masyarakat dalam memanfaatkan JKS dinilai luar biasa,” katanya.

Bahkan, lanjut dia, berdasarkan data yang tercatat, mulai 1 April 2021 hingga hari ini sebanyak lebih dari 220 orang telah terdaftar. Dari 220 orang itu mereka terdiri dari masyarakat yang daftarnya di kelurahan maupun di fasilitas kesehatan (faskes).

Ia berharap, ke depan semakin banyak lagi masyarakat yang dapat memanfaatkan layanan fasilitas kesehatan. Hal ini menjadi penting agar ketika warga sakit cukup membawa KTP saja untuk berobat ke 63 puskesmas se-Surabaya.

“Kami berharap semua warga menyempatkan diri mendaftarkan. Kalau kondisinya sehat bisa ke kelurahan akan langsung dilayani. Kalau memang sedang sakit bisa ke puskesmas terdekat dengan hanya menunjukkan KTP Surabaya. Mekanisme rujukannya tetap berjenjang ya,” katanya.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya mengatakan petugas Dinkes yang dikirimkan itu, bertujuan membantu rumah sakit dalam mensosialisasikan program JKS yang menjadi bagian dari program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Selain itu, lanjut dia, apabila dalam pelaksanaan penginputan data warga, mengalami kendala teknis maka petugas Dinkes akan mengatasi permasalahan tersebut.

“Jadi pada saat hari pertama pelaksaan JKS ada beberapa rumah sakit yang sedikit mengalami kendala pada aplikasi. Nah dari situ kadinkes langsung menempatkan petugas yang bekerja sama dengan BPJS kesehatan termasuk klinik,” kata Wali Kota Eri.

Menurut Eri, semua itu dilakukan agar tidak ada kendala ketika pasien datang untuk mendaftarkan diri dengan hanya membawa KTP saja. Ia menyebut, cukup dengan KTP saja, para petugas langsung meng-entry data pasien ke dalam aplikasi Cek Kependudukan Disdukcapil Surabaya dan Edabu Jamkesda BPJS Kesehatan.

“Jadi kalau ada masalah langsung dicover teman-teman Dinkes. Ini lah namanya penyempurnaan sehingga tidak ada warga yang bolak-balik. Kita coba terus sempurnakan fasilitas ini,” katanya. (ant)

“Antusias masyarakat dalam memanfaatkan JKS dinilai luar biasa”

Bangga Indonesia, Surabaya – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya menerjunkan 50 orang petugas untuk membantu  pelaksanaan penerapan Universal Health Coverage atau Jaminan Kesehatan Semesta (JKS) di sejumlah rumah sakit.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Febria Rachmanita di Surabaya, Sabtu, mengatakan para personel tersebut disebarkan untuk rumah sakit dan klinik yang tergabung dalam dalam Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan se-Surabaya.

“Antusias masyarakat dalam memanfaatkan JKS dinilai luar biasa,” katanya.

Bahkan, lanjut dia, berdasarkan data yang tercatat, mulai 1 April 2021 hingga hari ini sebanyak lebih dari 220 orang telah terdaftar. Dari 220 orang itu mereka terdiri dari masyarakat yang daftarnya di kelurahan maupun di fasilitas kesehatan (faskes).

Ia berharap, ke depan semakin banyak lagi masyarakat yang dapat memanfaatkan layanan fasilitas kesehatan. Hal ini menjadi penting agar ketika warga sakit cukup membawa KTP saja untuk berobat ke 63 puskesmas se-Surabaya.

“Kami berharap semua warga menyempatkan diri mendaftarkan. Kalau kondisinya sehat bisa ke kelurahan akan langsung dilayani. Kalau memang sedang sakit bisa ke puskesmas terdekat dengan hanya menunjukkan KTP Surabaya. Mekanisme rujukannya tetap berjenjang ya,” katanya.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya mengatakan petugas Dinkes yang dikirimkan itu, bertujuan membantu rumah sakit dalam mensosialisasikan program JKS yang menjadi bagian dari program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Selain itu, lanjut dia, apabila dalam pelaksanaan penginputan data warga, mengalami kendala teknis maka petugas Dinkes akan mengatasi permasalahan tersebut.

“Jadi pada saat hari pertama pelaksaan JKS ada beberapa rumah sakit yang sedikit mengalami kendala pada aplikasi. Nah dari situ kadinkes langsung menempatkan petugas yang bekerja sama dengan BPJS kesehatan termasuk klinik,” kata Wali Kota Eri.

Menurut Eri, semua itu dilakukan agar tidak ada kendala ketika pasien datang untuk mendaftarkan diri dengan hanya membawa KTP saja. Ia menyebut, cukup dengan KTP saja, para petugas langsung meng-entry data pasien ke dalam aplikasi Cek Kependudukan Disdukcapil Surabaya dan Edabu Jamkesda BPJS Kesehatan.

“Jadi kalau ada masalah langsung dicover teman-teman Dinkes. Ini lah namanya penyempurnaan sehingga tidak ada warga yang bolak-balik. Kita coba terus sempurnakan fasilitas ini,” katanya. (ant)

“Antusias masyarakat dalam memanfaatkan JKS dinilai luar biasa”

Bangga Indonesia, Surabaya – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya menerjunkan 50 orang petugas untuk membantu  pelaksanaan penerapan Universal Health Coverage atau Jaminan Kesehatan Semesta (JKS) di sejumlah rumah sakit.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Febria Rachmanita di Surabaya, Sabtu, mengatakan para personel tersebut disebarkan untuk rumah sakit dan klinik yang tergabung dalam dalam Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan se-Surabaya.

“Antusias masyarakat dalam memanfaatkan JKS dinilai luar biasa,” katanya.

Bahkan, lanjut dia, berdasarkan data yang tercatat, mulai 1 April 2021 hingga hari ini sebanyak lebih dari 220 orang telah terdaftar. Dari 220 orang itu mereka terdiri dari masyarakat yang daftarnya di kelurahan maupun di fasilitas kesehatan (faskes).

Ia berharap, ke depan semakin banyak lagi masyarakat yang dapat memanfaatkan layanan fasilitas kesehatan. Hal ini menjadi penting agar ketika warga sakit cukup membawa KTP saja untuk berobat ke 63 puskesmas se-Surabaya.

“Kami berharap semua warga menyempatkan diri mendaftarkan. Kalau kondisinya sehat bisa ke kelurahan akan langsung dilayani. Kalau memang sedang sakit bisa ke puskesmas terdekat dengan hanya menunjukkan KTP Surabaya. Mekanisme rujukannya tetap berjenjang ya,” katanya.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya mengatakan petugas Dinkes yang dikirimkan itu, bertujuan membantu rumah sakit dalam mensosialisasikan program JKS yang menjadi bagian dari program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Selain itu, lanjut dia, apabila dalam pelaksanaan penginputan data warga, mengalami kendala teknis maka petugas Dinkes akan mengatasi permasalahan tersebut.

“Jadi pada saat hari pertama pelaksaan JKS ada beberapa rumah sakit yang sedikit mengalami kendala pada aplikasi. Nah dari situ kadinkes langsung menempatkan petugas yang bekerja sama dengan BPJS kesehatan termasuk klinik,” kata Wali Kota Eri.

Menurut Eri, semua itu dilakukan agar tidak ada kendala ketika pasien datang untuk mendaftarkan diri dengan hanya membawa KTP saja. Ia menyebut, cukup dengan KTP saja, para petugas langsung meng-entry data pasien ke dalam aplikasi Cek Kependudukan Disdukcapil Surabaya dan Edabu Jamkesda BPJS Kesehatan.

“Jadi kalau ada masalah langsung dicover teman-teman Dinkes. Ini lah namanya penyempurnaan sehingga tidak ada warga yang bolak-balik. Kita coba terus sempurnakan fasilitas ini,” katanya. (ant)

“Antusias masyarakat dalam memanfaatkan JKS dinilai luar biasa”

Bangga Indonesia, Surabaya – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya menerjunkan 50 orang petugas untuk membantu  pelaksanaan penerapan Universal Health Coverage atau Jaminan Kesehatan Semesta (JKS) di sejumlah rumah sakit.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Febria Rachmanita di Surabaya, Sabtu, mengatakan para personel tersebut disebarkan untuk rumah sakit dan klinik yang tergabung dalam dalam Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan se-Surabaya.

“Antusias masyarakat dalam memanfaatkan JKS dinilai luar biasa,” katanya.

Bahkan, lanjut dia, berdasarkan data yang tercatat, mulai 1 April 2021 hingga hari ini sebanyak lebih dari 220 orang telah terdaftar. Dari 220 orang itu mereka terdiri dari masyarakat yang daftarnya di kelurahan maupun di fasilitas kesehatan (faskes).

Ia berharap, ke depan semakin banyak lagi masyarakat yang dapat memanfaatkan layanan fasilitas kesehatan. Hal ini menjadi penting agar ketika warga sakit cukup membawa KTP saja untuk berobat ke 63 puskesmas se-Surabaya.

“Kami berharap semua warga menyempatkan diri mendaftarkan. Kalau kondisinya sehat bisa ke kelurahan akan langsung dilayani. Kalau memang sedang sakit bisa ke puskesmas terdekat dengan hanya menunjukkan KTP Surabaya. Mekanisme rujukannya tetap berjenjang ya,” katanya.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya mengatakan petugas Dinkes yang dikirimkan itu, bertujuan membantu rumah sakit dalam mensosialisasikan program JKS yang menjadi bagian dari program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Selain itu, lanjut dia, apabila dalam pelaksanaan penginputan data warga, mengalami kendala teknis maka petugas Dinkes akan mengatasi permasalahan tersebut.

“Jadi pada saat hari pertama pelaksaan JKS ada beberapa rumah sakit yang sedikit mengalami kendala pada aplikasi. Nah dari situ kadinkes langsung menempatkan petugas yang bekerja sama dengan BPJS kesehatan termasuk klinik,” kata Wali Kota Eri.

Menurut Eri, semua itu dilakukan agar tidak ada kendala ketika pasien datang untuk mendaftarkan diri dengan hanya membawa KTP saja. Ia menyebut, cukup dengan KTP saja, para petugas langsung meng-entry data pasien ke dalam aplikasi Cek Kependudukan Disdukcapil Surabaya dan Edabu Jamkesda BPJS Kesehatan.

“Jadi kalau ada masalah langsung dicover teman-teman Dinkes. Ini lah namanya penyempurnaan sehingga tidak ada warga yang bolak-balik. Kita coba terus sempurnakan fasilitas ini,” katanya. (ant)

Next Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recent News