Perbanyaklahh Amal Sholeh
by. Noor Fuadillah
Tak terasa waktu ramadhan sebentar lagi akan tiba. Kita akan kembali di sibukan dengan aktivitas tarawih berjamaah serta sahur bersama kerabat dan keluarga. Dan yang paling penting adalah di bulan ramadhan tahun ini, orang-orang akan berlomba-lomba meraih pahala Allah SWT. Biasanya orang-orang banyak yang melakukan sahur on-the road, berbagi sahur kepada orang-orang yang kurang mampu atau bisa juga buka bersama dengan anak-anak yatim piatu.
Tampaknya kegiatan diatas tahun ini akan sedikit terhambat karena adanya wabah corona yang saat ini menimpa Negara kita Indonesia, dengan banyaknya pasien positive dan yang meninggal membuat kegiatan diatas sepertinya harus berfikir dua kali untuk terlaksana. Karena kita tidak mau semakin banyak korban yang jatuh, tapi kita sebagai mayoritas muslim di Indonesia tidak mau berhenti beramal saleh selama wabah ini melanda. Kita akan tetap berlomba-lomba meraih ridho ilahi selama bulan ramadhan berlangsung.
Dalam QS Al-Ma’un : 1-7 => “Tahukah kamu (orang) yang mendusatakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. Maka celakalah orang yang shalat (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat riya, dan enggan (memberikan) bantuan”.
Banyak hadist yang menganjurkan beramal saleh, khususnya dalam memberikan makanan. Ada seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW “Islam manakah yang paling baik?” Rasulullah SAW bersabda,” Memberikan makan, mengucap salam kepada orang yang engkau kenal dan yang tidak engkau kenal.”
Ada juga dalam hadist lain Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah SAW bersabda,” Barang siapa beriman kepada Allah dan hari kiamat, hendaklah ia berbicara yang baik atau diam. Barang siapa beriman kepada Allah dan hari kiamat, hendaklah ia memuliakan tetangganya. Dan barang siapa beriman kepada Allah dan hari kiamat, hendaklah ia memuliakan tamunya” (HR Muslim).
Mencintai saudara seperti kita mencintai diri sendiri berarti tidak mau menginginkan hal buruk terjadi pada saudara kita. Sebagaimana kita selalu ingin agar diri kita baik, itulah yang akan kita lakukan di bulan ramadhan nanti. Kita tahu Negara kita sedang di uji oleh Allah dengan adanya suatu wabah yakni corona, serta penerapan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) akan berlaku di berbagai kota nah kondisi seperti ini tidak membuat kita untuk berhenti beramal saleh bukan?
Kita akan tetap berbagi kepada saudara-saudara kita yang kurang mampu bagaimana pun caranya, mereka mempunyai hak yang sama seperti kita. Artinya apa kita tidak akan kehilangan status kita sebagai muslim yang beragama, jika tidak mencintai saudaranya dan tidak menolongnya dalam keadaan mampu namun, jelas ia telah kehilangan imannya kepada Allah SWT. Karena itu, pantaslah ia disebut sebagai pendusta agama sebab, seorang muslim sudah pasti beriman kepada Allah dan yang beriman kepada-Nya sudah pasti beramal saleh.
“Dengan demikian, selain menjalankan ibadah ramadhan, seperti shalat tarawih, zikir, dan berdoa. Beramal saleh kepada sesama pun teramat penting dan tidak terpisahkan dengan keimanan itu sendiri”.
Inti dari tema di atas adalah agar tetap menjalankan amal saleh kepada saudara-saudara kita di tengah pandemic ini. Serta memberi kebahagiaan dan rasa aman bagaimana pun caranya. Ini bisa kita pahami dari hadits Rasulullah SAW yang mengatakan bahwa tersenyum pada wajah saudara kita merupakan sedekah.
Jangan pernah abaikan meski bertemu seseorang dengan menunjukan wajah yang berseri-seri. Jadi, pada hakikatnya, seorang muslim harus menjadi manusia yang banyak manfaatnya bagi orang lain. “Manusia yang baik adalah yang banyak manfaatnya kepada orang lain.” Di tengah pandemic ini kita harus putar otak bagaimana caranya kita tetap beramal saleh dalam keadaan aman, menebar kebaikan kepada sesama punya banyak cara.
Tetap safety, tetap jaga diri kita, jangan lupa berdoa kepada Allah untuk meminta perlindungan selama pandemic ini. Agar kita dan keluarga kita serta teman-teman kita tetap dalam lindungan Allah SWT.
#90harimenulisbuku
#Marhabanya ramadhan
#InspirasiIndonesiamenulis