Bangga Indonesia, Surabaya – Masalah Sampah yang hari kian menumpuk, serta mejadi penyebab awal kerusakan lingkungan menginspirasi Areya Kesyandri Ali Yasha. Siswa kelas VII SMPN 6 Surabaya ini membuat inovasi dalam pengolahan sampah organik
Areya menularkan ilmunya dengan mengajak warga Kampung Dinoyo Tenun RT 06 RW 03 untuk mengolah sampah organik dan melakukan budidaya manggot bsf. Aksinya pun memantik simpati anggita DPRD Surabaya.
Kader Lingkungan Cilik ini menuturkan untuk mengolah sampah organik dan melakukan budidaya manggot bsf sangat mudah. Juga bisa menghasilkan berbagi manfaat untuk lingkungan sekitar
“Banyak keuntungan yang didapat jika budaya manggot. Kita bisa mengolah dan mengurangi populasi sampah dengan cara memberikan sebagai pakan manggot dan setalah panen manggotnya bisa dijual. Atau untuk pakan ternak serta menghasilkan pupuk kompos dan pupuk cair yang dapat menyuburkan tanaman” ujarmya
Berkat keberhasilan yang ditorehkan Areya dalam mengajak masyrakat untuk mengurangi sampah dan melakukan budidaya manggot, membuat Wakil Ketua Komisi C DPRD kota Surabaya, Aning Rahmawati melakukan kunjungan dalam rangka merumuskan formulasi dan rangka mengurangi anggaran pengelolaan sampah
Menurut Aning, anggaran pengelolaan sampah di kota Surabaya mencapai angka Rp 500 milyar. Besarnya anggaran tersebut tidak membuat kurva terus menurun tetapi pada tahun 2019, justru meningkat sehingga perlu ada formulasi baru.
Aning menuturkan saat ini dia sedang merancang formulasi untuk mengurangi pembuangan sampah melaui TPS dengan lebih memberdayakan kader lingkungan. “Melakukan efisiensi dengan lebih memberdayakan kader lingkungan seperti di kampung ini, harapanya masyarakat bisa mengolah sampah sebelum dibuang,” tuturnya. (alief)