Bangga Indonesia, Jakarta – Wakil Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail PBNU Mahbub Maafi menyatakan setiap peringatan Nuzulul Quran terkandung makna Iqra (bacalah) yang mesti dipahami bukan hanya sebatas pembacaan teks semata tapi sekaligus mengajak manusia untuk merenung.
“Kalau kita melihat firman Allah atau ayat Al Quran yang pertama kali turun adalah Iqra (Bacalah atas nama Tuhanmu). Ada pesan penting untuk membaca. Membaca bukan sekedar membaca, kalau membaca saja itu tilawah, tapi pemaknaan akan tanda-tanda kebesaran Allah SWT,” ujar Mahbub saat dihubungi dari Jakarta, Kamis.
Mahbub mengatakan pemaknaan Iqra bukan sebatas teks tapi menyeluruh (kontekstual). Umat Islam dituntut untuk membaca sekaligus merenungi makna apa dalam bacaan termasuk tanda-tanda alam semesta.
Pembacaan tanda-tanda alam semesta yang dimaksud yakni pandemi COVID-19 yang menyebar di seluruh dunia. Menurut dia, manusia harus berpikir dan merenungi mengapa virus tersebut bisa cepat menyebar dan memporak-porandakan seluruh tatanan kehidupan.
Di samping itu, manusia harus juga membaca langkah yang mesti dilakukan untuk mengakhiri pandemi sesuai dengan kapasitasnya di masyarakat.
“Ini sesuatu yang perlu direnungi bersama. Kita mesti berkaca, membaca, dan renungkan, karena ayat-ayat Al Quran bukan hanya ada di Al Quran tapi ada ayat-ayat lain yang menyuruh kita merenunginya,” kata dia.
Jika hari ini tenaga medis sedang berjuang untuk menyelamatkan korban, para peneliti berusaha meneliti dan memproduksi vaksin, dan pemerintah berusaha mencari solusi terbaik. Maka, tugas masyarakat adalah membantu untuk memutus rantai penyebaran virus dengan membatasi kegiatan di luar rumah dan tidak pulang ke kampung halaman.
Termasuk pemaknaan Iqra ini berarti semakin meningkatkan kesadaran masyarakat untuk semakin bersolidaritas dalam membantu sesama. Pandemi ini memberikan dampak dalam berbagai aspek, termasuk dalam masalah perekonomian hingga agama. Maka, sebagai manusia mesti berusaha untuk membantu sesama yang membutuhkan.
“Kita sebenarnya harus membaca peristiwa kejadian alam ini, betapa COVID-19 mampu memporak-porandakan tatanan dunia hari ini. Ini perintah Allah agar kita melakukan pembacaan terhadap makhluknya,” kata dia.(ant)