BANGGA INDONESIA – Semarang. Iptu Dhayita Daneswari, polwan ini masih sangat muda. Dengan senyum yang selalu tersungging di bibirnya, ia ramah menyapa setiap anggota polisi yang ada, juga menyapa warga yang mengurus Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK).
Meski masih sangat muda yakni 23 tahun, namun Iptu Dhayita Daneswari bukanlah polisi biasa. Dia adalah perwira pertama polisi yang menyandang jabatan Kepala Kepolisian Sektor Candisari.
Iptu Dhayita Daneswari, SIK, memimpin Polsek baru yakni Polsek Candisari. Polsek ini merupakan Polsek Prarural yang baru dibentuk 21 September lalu. Dengan posisinya ini, Iptu Dhayita terhitung sebagai Kapolsek termuda di Semarang atau bahkan di pulau Jawa.
“Mungkin kalau di Jawa saya termuda, tapi kalau di luar Jawa banyak teman-teman seangkatan saya jadi Kapolsek,” kata Dhayita, Rabu (14/10/2015).
Dhayita lahir di Semarang, 24 Desember 1991. Ia lulus Akademi Kepolisian Angkatan 44 Wiratama Bhayangkara (WB) tahun 2012. Dia kemudian meneruskan pendidikan ke Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian – Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK-PTIK) di Jakarta selama setahun. Dinas pertamanya sebagai polisi yaitu Panit Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu di Mapolrestabes Semarang.
“Kemudian saya di Panit Reskrim Polsek Tembalang (Semarang) dan juga BKO pengasuh Polwan di Sekolah Polisi Negara di Purwokerto, jadi Danton lho,” kata Dhayita.
Anak kedua dari 4 bersaudara pasangan Purboyo Paminggir Baroto dan Riche Hariyati itu, kini memiliki 30 bawahan yang usianya jauh di atasnya. Meski demikian, Dhayita tetap berusaha sopan kepada para bawahannya dengan latar belakang adat Jawa yang kental pada dirinya.
“Iya, saya paling muda di kantor. Yang penting pertama, memang ada unsur antara pimpinan dan anggota, namun untuk terpaut usia, ya tetap harus ngajeni (menghormati). Kalau bicara yang santun, enggak terus mentang-mentang Kapolsek muda terus seenaknya. Soalnya kalau enggak ada mereka (anggota) Polseknya enggak jalan,” kata Dhayita.
Untuk memperkuat spirit pelayanan, oleh atasannya Dhayita pernah ditugaskan di Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Semarang. Setelah itu karirnya semakin mocer, ia kemudian ditunjuk memimpin salah satu dari dua Polsek baru yang dibentuk di Semarang.
Sebagai Kapolsek, Dhayita yang masih lajang bertugas memastikan kestabilan keamanan di 7 Kelurahan yaitu Jatingaleh, Karanganyar Gunung, Joblang, Candi, Kaliwiru, Wonotingal, dan Tegalsari. Beberapa obyek vital yang cukup rawan kejahatan juga terdapat di kawasan Candisari seperti masjid besar, gereja, vihara, rumah sakit, dan bank.
“Nggak ada yang mengejutkan. Jadi Kapolsek itu, ya tanggungjawab baru. Tapi biasanya Kapolsek itu Kompol, tapi saya ini masih 6 tahun jadi polisi, ya ini kebanggaan sendiri. Memang untuk Polsek Prarural seperti Candisari ini biasanya Kapolseknya Iptu,” kata Dhayita.
Sejak menjabat Kapolsek Candisari 21 September lalu, kantor Dhayita sudah banyak dikunjungi warga yang ingin mengurus SKCK atau melaporkan tindak kejahatan. Namun untuk tindak kriminal seperti pencurian, laporannya dilemparkan ke Polsek Gajahmungkur yang dulu juga mengampu wilayah Candisari.