
Bangga Indonesia, Jakarta- Reksa Dana Majoris Pasar Uang Syariah Indonesia terus menjadi sorotan di pasar keuangan syariah Indonesia.
Produk ini, yang dikelola oleh PT Majoris Asset Management di bawah pengawasan OJK, menawarkan likuiditas tinggi dan imbal hasil kompetitif melalui instrumen jangka pendek seperti sukuk dan deposito syariah.
Dengan NAB mencapai Rp1.446 dan AUM lebih dari Rp1,48 triliun per akhir 2025 membuktikan ketangguhannya sebagai pilihan aman bagi investor ritel dan institusi.
Performa
Grafik kinerja instrumen ini menunjukkan tren naik stabil sejak diluncurkan sekitar 2018.
Imbal hasil 1 tahun mencapai 5,30%, 3 bulan 1,21%, dan 1 bulan 0,39%, mengungguli benchmark deposito syariah 1 bulan. YTD 2025 saja, return-nya 5,14%, sementara kumulatif 3 tahun 15,72% dan 5 tahun 24,64%.
Data dari platform seperti Bibit dan Bareksa mengilustrasikan fluktuasi minimal, khas instrumen pasar uang syariah dengan jatuh tempo di bawah 1 tahun.
Fund fact sheet Majoris per Mei dan November 2025 menyoroti kenaikan bulanan konsisten, seperti 0,42% di Mei dan 0,37% di November. Di tengah suku bunga BI Rate yang fluktuatif, portofolio pasar uang syariah tetap resilient berkat manajemen aset yang prudent.
Alokasi Aset dan Strategi Investasi
Komposisi aset majoris pasar uang syariah. Didominasi sukuk korporasi (73%), sukuk negara (<8%), dan deposito syariah (19%).
Posisi teratas termasuk deposito Bank Mega Syariah, Bank Sumut UUS, serta sukuk dari Bank Syariah Indonesia dan Pegadaian.
Strategi ini memastikan kepatuhan syariah dengan pengawasan Dewan Pengawas Syariah, sambil memaksimalkan yield rendah risiko.
Bank kustodian PT Bank Negara Indonesia Tbk menjamin keamanan, membuatnya ideal untuk parkir dana jangka pendek.
Investor bisa akses via Bibit, Bareksa, atau situs resmi Majoris Asset Management, dengan minimum investasi rendah cocok untuk pemula.
Prospek Majoris Pasar Uang Syariah
Di tahun 2026, majoris pasar uang syariah memproyeksikan pertumbuhan signifikan seiring ekspansi pasar syariah Indonesia yang diprediksi capai Rp2.000 triliun.
Dengan inflasi terkendali dan kebijakan OJK pro-investasi, produk ini unggul dibanding obligasi ritel syariah atau tabungan konvensional.
Berdasarkan analisis menekankan diversifikasi portofolio dengan return stabil di atas 5% tahunan.
Bagi investor yang berfokus pada Islamic finance, produk reksadana ini selaras dengan preferensi syariah dan likuiditas tinggi.
Bandingkan dengan kompetitor, grafiknya lebih smooth tanpa drawdown signifikan, didukung AUM masif yang kurangi volatilitas.
Majoris Pasar Uang Syariah bukan sekadar reksa dana, tapi mitra andal untuk wealth preservation syariah.
Pantau update NAB di pasardana.id atau majoris-asset.com untuk entry point optimal. Dengan track record solid, ini jadi top pick untuk 2026. (pwt)














































