Bangga Indonesia, Jakarta – Duta Besar RI untuk Kolombia Priyo Iswanto mendapat penghargaan berupa Medali Seratus Tahun – Elias Bechara Zainum dari Universitas del Sinu di Kolombia, yang pemberiannya dilakukan secara daring dalam sebuah upacara pada Kamis (10/12) sore waktu setempat.
Menurut Kedutaan Besar RI (KBRI) di Bogota, dalam keterangan yang diterima ANTARA di Jakarta, Jumat, Dubes Priyo diberi anugerah tersebut karena telah berjasa memajukan hubungan kerja sama antara Kolombia dan Indonesia, khususnya setahun terakhir di tengah situasi sulit akibat pandemi COVID-19.
“Penghargaan ini merupakan kehormatan bagi bangsa Indonesia, sekaligus pengakuan dari institusi berpengaruh di Kolombia bahwa kerjasama Indonesia-Kolombia semakin meningkat, serta citra Indonesia semakin positif dan dikenal baik oleh masyarakat Kolombia,” kata Priyo, dikutip dari keterangan KBRI Bogota.
“Setelah 40 tahun terjalin hubungan diplomatik, kini sudah tiba waktunya kalangan akademisi ikut terlibat aktif dalam mengisi kerjasama yang semakin meningkat sekaligus meningkatkan people to people contact dengan memanfaatkan fasilitas bebas visa kedua negara,” ia menambahkan.
Dalam empat dekade peringatan hubungan diplomatik itu, pada tahun ini Indonesia dan Kolombia membentuk konsultasi bilateral serta menyetujui kebijakan bebas visa bagi warga kedua negara.
Selain itu, untuk pertama kalinya pula terjalin kerja sama akademis antara universitas di Indonesia dan Kolombia, yakni UPN Veteran Jawa Timur dengan Universitas Externado, Universitas Muhammadiyah Malang dengan Universitas EAFIT Medellin, serta sedang dalam proses untuk Universitas del Sinu dengan salah satu universitas di Indonesia.
Anugerah Medali Seratus Tahun – Elias Bechara Zainum diberikan kepada sejumlah tokoh yang berjasa, dalam peringatan satu abad kelahiran Elias Bechara Zainum, ilmuwan terkemuka Kolombia, yang juga pendiri Universitas del Sinu.
“Penghargaan juga diberikan kepada pejabat negara di Kolombia, antara lain Presiden Ivan Duque, mantan Presiden Alvaro Uribe, Ketua Mahkamah Agung Jorge Quiroz, serta beberapa menteri seperti Menteri Ilmu dan Teknologi Mabel Lara Menteri Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Rodolfo Zea Navarro,” demikian KBRI Bogota.(din)