Bangga Indonesia, Jakarta. Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama Muchamad Nabil Haroen menyatakan K.H. Said Aqil Siroj dan Presiden Joko Widodo merupakan sosok pemimpin muslim moderat.
Muchamad Nabil Haroen dalam rilisnya diterima di Jakarta, Selasa, mengatakan hal itu terkait dengan terpilihnya Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PBNU K.H. Said Aqil Siroj dalam The Muslim 500: The World 500’s Most Influential Moslem in the World 2021.
“Kiai Said Aqil Siroj dan Presiden Jokowi sosok pemimpin muslim moderat, punya pengaruh besar,” kata Muchamad Nabil Haroen.
Presiden Jokowi dan Ketum PBNU K.H. Said Aqil Siroj mendapat apresiasi besar dari warga dunia dengan terpilih dalam 500 tokoh muslim berpengaruh. Bahkan, keduanya masuk dalam 20 besar tokoh muslim berpengaruh di dunia.
“Ini merupakan bukti sekaligus apresiasi dari berbagai kalangan, terutama muslim lintas negara,” katanya lagi.
Presiden Jokowi, kata anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan itu, merupakan sosok pemimpin bersahaja yang terus menekankan kerukunan, persatuan antarbangsa, sekaligus juga penekanan politik sebagai rahmat.
Memang, menurut dia, masih ada beberapa pekerjaan yang belum selesai, atau juga problem-problem yang harus dicarikan solusinya.
“Ini wajar karena mengelola jutaan warga dengan kompleksitas problem. Di tengah pandemi ini, Presiden Jokowi terus menekankan solidaritas kemanusiaan untuk saling bantu di tengah pandemi dan situasi sulit,” katanya.
Sementara itu, Ketua Umum PBNU K.H. Said Aqil Siroj merupakan sosok pemimpin muslim yang konsisten, tegas, sekaligus juga sangat menghargai ilmu pengetahuan.
Kiai Said merupakan pembelajar sejati sekaligus istikamah menebar Islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin. Konsistensi dan ketegasan inilah yang menjadikan Kiai Said sangat berpengaruh sekaligus menjaga kesatuan dan persatuan Islam Indonesia.
Kiai Said bersama PBNU, lanjut dia, juga konsisten dalam diplomasi perdamaian, di antaranya kasus Xinjiang Tiongkok, Afghanistan, hingga konflik Israel-Palestina. Kiai Said mendukung inisiasi perdamaian sekaligus menjadikan NU sebagai ruang silaturahmi dan negosiasi perdamaian. (man)