Bangga Indonesia, London – Virus B.1.1.1.7 varian baru COVID-19 yang merebak di Inggris mulai berefek. Sebanyak 18 kasus ditemukan di antara pemain dan pelatih Liga Premier Inggris pada Selasa (29/12/2020).
Efek varian baru virus corona ini mulai menimbulkan keraguan terhadap keberlanjutan kompetisi sepak bola di negeri tersebut.
Angka temuan baru itu memecahkan rekor tertinggi sejak tes mingguan dilakukan sejak, Agusutus. Sebelumnya hanya ada 16 kasus yang dicatatkan dari hasil tes periode 9-15 November.
Laga Manchester City melawan Everton harus ditunda pada Senin menyusul munculnya beberapa kasus positif di kubu City.
Admin Liga Premier melaporkan bahwa pada Senin, 21 Desember, dan Minggu, 27 Desember, dari 1.479 pemain dan staf klub yang dites untuk Covid-19. terdapat 18 hasil tesnya positif baru.
Kantor berit AFP juga mengutip Sheffield United mencatatkan rekor baru kasus Covid-19. Lawatan mereka ke markas Burnley pada Selasa, dan enam laga lainnya di tengah pekan ini masih belum ditangguhkan.
Southampton akan tanpa manajer mereka Ralph Hassenhutti ketika kedatangan West Ham. Ini menyusul kabar salah satu penghuni rumahnya positif Covid-19.
Klub Sheffield United juga mengonfirmasi bahwa klub ini mencatatkan sejumlah tes positif virus corona setelah babak ters terkini.
“Para invididu yang dites positif telah memasuki periode isolasi mandiri seturut panduan Liga Premier dan pemerintah,” lapor pengurus klub tersebut.
Sementara itu, rekor 53.125 kasus Covid-19 dilaporkan di Inggris pada Selasa.
Di kasta bawah liga sepak bola Inggris, tujuh dari 12 pertandingan yang dijadwalkan pada Selasa di League One ditunda karena merebaknya infeksi Covid-19.
Rochdale merupakan salah satu klub di League One yang terdampak dan dokter klub tersebut memandang kelanjutan musim kompetisi di iklim saat ini “bukanlah hal yang paling bijak.”
Dr. Wes Tensel kepada BBC mengaku heran. Di tengah pandemi dan penyebaran, orang-orang tak bisa bepergian, tapi pesepakbola bisa keluar masuk dan membawa pulang sesuatu ke keluarganya. “Saya rasa ini mungkin bukan hal yang paling bijak saat ini,” tegasnya.
Operator Liga Premier sejauh ini bersikeras protokol yang diberlakukan masih cukup ketat. Ini sebagai langkah pencegahan penutupan laga, sepeti penghentian selama tiga bulan antara Maret dan Juni awal tahun ini.
“Liga Premier terus memiliki keyakinan penuh dalam protokol dan peraturannya, dan cara di mana semua klub menerapkan itu” sebut pernyataan Liga Premier pada Senin (28/12/2020).
Akan tetapi, Telegraph melaporkan bahwa sejumlah pembicaraan telah dimulai terkait dua pekan shutdown atau penutupan untuk menurunkan angka infeksi.
City telah mengumumkan bahwa mereka mendapati empat hasil tes positif yaitu untuk Kyle Walker, Gabriel Jesus dan dua anggota staf klub sebelum kasus positif terkini pada Senin.
Tempat latihan klub itu juga telah ditutup sementara. Tes lanjutan untuk pemain dan staf akan dilakukan sebelum lapangan bisa dibuka kembali.
City bakal bertamu ke kandang Chelsea di Liga Premier pada Minggu kemudian menghadapi Manchester United di semifinal Piala Liga pada 6 Januari.
Penundaan laga City melawan Everton menjadi kali kedua bagi Liga Premier. Sebelum ini operator liga menangguhkan pertandingan gara-gara Covid-19 setelah musim 2019/20 dimulai lagi pada Juni.
Sebelumnya, pertandingan Aston Villa melawan Newcastle awal bulan ini ditunda karena merebaknya Covid-19 di tempat latihan Newcastle.
“Saya rasa kami semua merasakan periode berikutnya bisa menjadi berat dengan apa yang terjadi sebelum Natal dengan Covid secara umum,” kata manajer Chelsea Frank Lampard menyikapi keraguan duel dengan City pada Minggu nanti.
“Saya rasa Liga Premier dan para klub telah melakukan tugas yang luar biasa untuk mempertahankan keberlangsungan sepakbola di masa-masa sulit ini, jadi mari kita berharap kita semua bisa menjaga keberlanjutannya.” (amu/ant)