Bangga Indonesia, Jakarta – Kabar duka datang dari ulama kondang Syekh Ali Jaber. Syekh “Kharismatik” ini sepagi ini, Kamis (14/01/2021) menjadi tranding topic media sosial dan media mainstresm.
Syekh Ali Jaber dikabarkan meninggal dunia pada Kamis (14/1/2021) pukul 08.30 WIB di Rumah Sakit Yarsi Cempaka Putih.
Hal ini dikonfirmasi oleh pihak Yayasan Syekh Ali Jaber melalui akun Instagram @yayasan.syekhalijaber. Syekh Ali Jaber meninggal karena covid-19.
“Telah Wafat Guru kita, SYEKH ALI JABER (Ali Saleh Mohammed Ali Jaber) di RS Yarsi Hari ini, 14 Januari 2021, 1 Jumadil Akhir 1442 H jam 08.30 WIB dalam keadaan Negatif Covid. Kita ikhlaskan kepulangan beliau kepada Rabbnya. Mohon dimaafkan segala kesalahan beliau. Semoga diterima segala amal shaleh beliau. Do’akan Syekh Ali ya.” tulis akun tersebut, dikutip Suara.com.
Pernyataan senada juga disampaikan kiya kondang lainnya. KH Yusuf Mansur menulis di akun instagramnya. “Innaa lillaahi Wa Innaa Ilaihi Raaji’uun. Syaikh Ali Jaber wafat di RS Yarsi, jam 8.30. Mohon do’anya…,” kata Yusuf Mansur di akun @yusufmansurnew, Kamis (14/1/2021).
Menurut Yusuf Mansur Syekh sudah dalam keadaan negatif Covid-19. Namun dia diketahui meninggal dunia.
Ulama kondang ini beberapa waktu lalu meceritakan asal usul keluarganya. Ia ternyata nasab keturunan seorang pahlawan Mataram, Lombok.
Dalam sebuah video yang diunggah oleh kanal Youtube Sasak Update TV, Syekh Ali Jaber menceritakan soal asal-usul dirinya.
Berdasarkan video tersebut, Syekh Ali Jaber tampak sedang mengisi ceramah. Dia mengatakan bahwa dirinya berasal dari Mataram.
“Saya juga dari Mataram. Banyak orang tidak percaya saya berasal dari Indonesia. Kok bisa ya tapi mancung ya?” ujar Syekh Ali Jaber, dikutip Suara.com.
Lebih lanjut, dia menceritakan secara detail tentang leluhurnya yang ternyata pernah tinggal di Lombok.
DIMAKAMKAN DI LOMBOK
Ada ceritanya asal-usul dari Indonesia. Kakek saya dan ayah kakek ibu saya kelahiran Lombok. Tapi ibu saya tidak pernah cerita. Pas saya di Indonesia saya baru tahu,” jelasnya.
Syekh Ali Jaber juga mengaku bahwa leluhurnya pernah melawan penjajah Belanda.
“Kakek ibu saya, istri pertamanya dari Bumiayu. Istri kedua dari Madura. Istri ketiga dari Lombok. Belum yang keempat sudah wafat. Beliau termasuk yang mampu menyatukan masyarakat Sasak di Lombok untuk melawan penjajah Belanda. Makanya beliau dibunuh sama penjajah Belanda,” ujar Syekh Ali Jaber.
Tak heran jika ia meminta kalau meninggal dunia mau dimakamkan di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Dia merasa dekat dengan Lombok.
Syekh Ali Jaber mengatakan hal itu saat berkunjung ke Lombok.
Dalam salah satu ceramahnya, Syekh Ali Jaber mengatakan jika meninggal nanti, dia ingin dimakamkan di Lombok.
Hal itu ditayangkan dalam channel YouTube Sasak Update TV yang berjudul “SYEH ALIJABER KENA COVID|| VIDIO MAKAMKAN SAYA DI PULAU LOMBOK”.
“Ya Allah walaupun saya memilih, memohon meninggal di Madinah. Kalau saya ditetapkan meninggal di Indonesia, mohon saya mau dimakamkan di Lombok,” kata Syekh Ali Jaber dalam ceramahnya.
KONDISINYA MEMBURUK
Sebelum ini, kondisi Syekh Ali Jaber dikabarkan memburuk sejak terinfeksi virus corona. Ia tak sadarkan diri terbaring di rumah sakit.
Namun, Yayasan Syekh Ali Jaber mengumumkan Syekh Ali Jaber dalam kondisi baik. Keadaan Syekh Ali Jaber terus membaik berdasarkan laporan dokter.
Pengumuman keadaan Syekh Ali Jaber itu diumumkan 10 jam lalu dalam akun instagram Yayasan Syekh Ali Jaber.
Para pengikut dan murid Syekh Ali Jaber membacakan surat Al Baqarah tiap subuh atau sebelum pukul 06.00 WIB selama keadaan Syekh Ali Jaber tak sadarkan diri.
Dalam pernyataan itu Yayasan Syekh Ali Jaber mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang mendoakan Ali Jaber. Namun, Allah berkehendak lain. Selamat jalan syekh! (amu)