Bangga Indonesia, Sulawesi Selatan – Anthony Ginting, pebulutangkis asal Indonesia harus berhenti di ajang Olimpiade 2024. Hal ini lantaran Ginting mesti tersingkir pada fase grup Olimpiade usai kalah dari Toma Junior Popov lewat duel dalam tiga gim.
Dalam laga terakhir untuk Grup H Cabor tunggal putra bulutangkis, Ginting harus menghadapi Popov. Keduanya bermain pada hari Rabu (31/07) malam di Porte de La Chapelle Arena. Akan tetapi, akhirnya Ginting harus menyerah atas perolehan skor 19-21, skor 21-17 dan 15-21.
Berkat kekalahan Ginting dari Popov, pebulutangkis berusia 27 tahun ini harus berakhir pada posisi kedua di bawah Popov setelah sekali kalah dan sekali menang. Sayangnya yang lolos menuju babak selanjutnya hanya peringkat yang teratas saja.
Persaingan Dalam Gim Berlangsung Ketat
Pertandingan pada gim pertama sudah sangat ketat dari sejak awal. Popov dan Ginting saling menyusul skor bergantian, dan Popov memimpin pada interval dari Ginting dengan skor 11-10.
Lalu Popov memimpin skor 14-12, sebelum akhirnya Ginting mencetak dua poin secara beruntun dan menyamakan kedudukan. Setelah itu, bergantian Ginting memimpin dengan skor 17-15. Hanya saja Popov langsung menyeimbangkan skor dengan mendapatkan dua poin setelahnya.
Namun sayangnya, Ginting terkalahkan usai Popov meraih dua poin secara beruntun pada skor 19-17. Popov selanjutnya memenangkan game point dengan kedudukan skor 20-18. Setidaknya Ginting dapat menambah satu poin untuk memperpanjang waktu bermain. Tapi Popov memastikan untuk merebut gim yang pertama dengan kedudukan 21-19.
Kemudian memasuki gim yang kedua, pertandingan semakin ketat. Tapi, secara perlahan Ginting dapat mengendalikan permainan dengan memimpin kedudukan 11-5.
Anthony Ginting dapat menjaga momentum karena sukses mengungguli Popov dengan perolehan skor 14-8. Tidak berlangsung lama, Popov mampu mengeja ketertinggalannya dengan interval 15-18. Ginting berhasil memenangkan reli poin dalam satu waktu pada gim kedua dengan kedudukan 21-17.
Pertandingan Kian Sengit di Gim Ketiga
Pada gim ketiga pertandingan berlangsungs engit. Awalnya Ginting mampu memimin, Popov sigam untuk mengembalikan posisi dengan memimpin skor 11-7 pada interval terakhir. Sayangnya, Ginting harus keteteran menyaingi Popov, karenanya tertinggal skor 8-14. Meskipun berhasil meraih dua poin secara beruntun, namun Popov bisa menambah angkanya dengan cepat.
Selanjutnya Popov berhasil meraih match point dengan keudukan skor 20-15. Permainan Ginting harus berakhir saat Popov menambah satu poin dalam detik-detik terakhir permainan. HIngga akhirnya membawa Popov menuju babak knockout.
“Saya dapat memberikan pertandingan yang terbaik saat di lapangan, namun mungkin tidak cukup bisa memenangkan pertandingan pada malam ini. Saya pikir permainan Popov jauh lebih baik dibanding Saya, tidak mudah memperoleh satu poin saat bertanding dengan Toma (Popov). Sudah semestinya saya bermain semaksimal mungkin, khususnya di game yang ketiga,” ungkap Antony Ginting selepas pertandingan.
“Saya terus berkata dalam diri bahwa pertandingan ini masih belum berakhir, dan masih memiliki harapan untuk bertanding di lapangan. Karena itu, saya mencoba untuk memikirkan bagaimana strategi yang harus saya lakukan, apa yang mesti dilakukan untuk mendapatkan poin. Sebab hal tersebut penting sekali bagi saya, jika saya mengambil kesalahan, maka jarak pada setiap poinnya bisa sangat jauh.” Imbuhnya.
Kekalahan Ginting dari Popov membawa Indonesia pada rekor buruk di ajang Olimpiade 2024. Selain itu, Ginting juga menyusul jejak Jonathan Christie yang telah tersingkir sebelumnya di fase gugur ajang Olimpiade Paris 2024.
Untuk diketahui melansir dari Wikipedia, Anthony Ginting adalah salah satu pebulutangkis tunggal putra asal klub SGS PLN Bandung. Ginting mengawali kariernya menjadi pemain bulu tangkis yang berprestasi dari sejak SD dan ia sempat memenangkan ajang MILO School Competition 2008 kategoru tunggal Putra SD.