Bangga Indonesia, NTT – Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), terus menimbulkan dampak signifikan bagi warga sekitar. Gunung yang kembali aktif sejak Jumat, 8 November 2024, memuntahkan lava pijar dan material vulkanik ke sejumlah desa, memaksa ribuan penduduk meninggalkan rumah mereka. Hingga kini, lebih dari 9.000 orang terpaksa mengungsi, dengan jumlah korban terus bertambah seiring berlanjutnya erupsi.
Menanggapi situasi ini, berbagai pihak bergerak cepat untuk memberikan bantuan. Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto, memastikan pihaknya telah membuka dapur umum dan pusat kesehatan di lokasi bencana. “Sekarang kita sedang melaksanakan tanggap darurat Lewotobi. Kita buka dapur, lapangan kesehatan,” ujar Agus di Jakarta, Minggu (10/11/2024). Langkah ini dilakukan dengan bekerja sama bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Sosial (Kemensos).
Bantuan PMI dan Peran Aktif Relawan
Palang Merah Indonesia (PMI) juga turut memainkan peran penting dalam penanganan bencana. Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla, mengungkapkan bahwa sejak hari pertama erupsi, PMI telah menyalurkan bantuan melalui cabang mereka di NTT. Bantuan ini mencakup kebutuhan dasar seperti selimut, makanan, dan perlengkapan kesehatan.
Menurut Ketua PMI Provinsi NTT, Josef Nae Soi, relawan dari PMI di Larantuka dan Maumere segera turun ke lapangan untuk membantu para korban. Selain barang-barang kebutuhan harian, PMI juga menyediakan peralatan seperti matras, kelambu, hingga sepatu bot. Untuk mendukung distribusi bantuan, PMI mengerahkan mobil pikap, ambulans, dan mobil tangki air melalui jalur laut yang memakan waktu sehari semalam.
Koordinasi Cepat demi Menghadapi Erupsi Berkelanjutan
TNI dan PMI bukan satu-satunya pihak yang bergerak. Kolaborasi berbagai instansi ini menjadi krusial mengingat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di NTT masih berlangsung. Lava pijar yang terus keluar dari kawah menimbulkan ancaman lanjutan bagi desa-desa di sekitarnya. Oleh karena itu, upaya tanggap darurat seperti pendirian dapur umum dan pelayanan kesehatan akan terus diperkuat.
Bencana ini mengingatkan kita akan pentingnya kesiapan dalam menghadapi letusan gunung berapi yang tak terduga. Dengan solidaritas dari berbagai pihak, diharapkan para korban erupsi Gunung Lewotobi dapat segera bangkit dari masa sulit ini. (Myt)