Bangga Indonesia, Surabaya. Hari ini sebagaian orang rehat. Berpesta meski dalam pandemi. Ya, pesta demokrasi. Untuk memilih pemimpin daerahnya. Pilkada, Pemilihan Kepala Daerah.
Semua berharap sama, punya pimpinan yang mampu membawa perubahan. Menjadi daerah yang lebih maju, rakyatnya sejahtera. Terjamin dan banyak harapan – harapan selanjutnya.
Saya, sebagai penulis yang berdomisili di Surabaya merasakan betul euforia dan antusias masyarakat. Mulai mengamati visi dan misi calon. Jumlah yang nonton debat publik. Hingga antusias datang ke TPS. Dan terakhir antusias dapat diskon setelah memiliki tanda jari kelingking.
Di masa pandemi seperti ini, banyak kekhawatiran yang timbul memang. Takut tertular saat datang ke TPS, pasti. Masyarakat memilih jaga jarak. Bahkan, ada masyarakat didekat rumah memilih tidak berangkat ke TPS karena mantan penderita virus. Katanya, takut menulari yang lain. Saya ngalah saja, orang lain masih takut kalau saya datang kesana. Nanti berkurang yang pergi ke TPS.
Semua itu tentunya sudah diantisipasi oleh Petugas Pemungutan Suara (PPS) sebenarya. Tiap TPS sudah di instruksi untuk menyediakan bilik khusus. Khusus bagi orang yang sedang demam, hingga yang seperti itu tadi. Bahkan, siap juga baju hazmat untuk mengawal kondisi tertentu tadi. Tujuannya biar semua selamat. Biar demokrasi kita tetap jalan, meski di masa pandemi. Itu juga kata Presiden Jokowi kan.
Saya, termasuk mengapresiasi kedatangan warga ke TPS. Bagaimana tidak, mereka berjalan ke TPS dengan membawa harapan. Mereka percaya pada calon-calon pemimpin daerahnya. Mereka juga percaya bahwa setelah pesta demokrasi ini ada perubahan. Perubahan yang baik
Surabaya sendiri memiliki 2 calon. Menjelang hari ini, 9 desember banyak kejadian terkait 2 calon ini. Bahkan hingga dini hari tadi. Saya yakin hal ini juga terjadi di daerah lain. Pasti dag dig dug ser buat daerah yang sedang melaksanakan pilkada hari ini.
Selamat berpesta buat semua daerah yang pilkada. Saya mendoakan yang terbaik buat Indonesia. Salam Aman. (man)
