Bangga Indonesia, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor RI pada April 2021 mencapai 16,29 miliar dolar AS, di mana impor bahan baku dan bahan penolong masih mendominasi dengan kontribusi mencapai 76,55 persen.
“Dari komposisi menurut penggunaan barang, impor bahan baku share-nya masih mendominasi yakni 76,55 persen,” kata Kepala BPS Suhariyanto saat menggelar konferensi pers secara virtual di Jakarta, Kamis.
Suhariyanto memaparkan kinerja impor RI pada April 2021 mengalami penurunan 2,98 persen dibandingkan Maret 2021. Namun angkanya meningkat 29,93 persen dibandingkan periode yang sama 2020.
Adapun menurut penggunaan barang, impor konsumsi pada April mencapai 1,63 miliar dolar AS, meningkat 12,89 persen dibandingkan bulan sebelumnya dan meningkat 34,11 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Sedangkan impor bahan baku/penolong mencapai 12,47 miliar dolar AS pada April 2021 atau turun 3,63 persen (mom), namun meningkat 33,24 persen dibanding tahun lalu (yoy).
Adapun impor barang modal pada April 2021 mencapai 2,19 miliar dolar AS atau turun 9,05 persen dibandingkan Maret 2021, tapi meningkat 11,55 persen dibandingkan periode yang sama 2020.
Sehingga, impor bahan baku/penolong menjadi paling mendominasi hingga 76,55 persen, disusul barang modal yang berkontribusi 13,45 persen, dan konsumsi sebesar 10 persen.
Menurut pangsa impor nonmigas, China menjadi kontributor utama sumber impor Indonesia pada April 2021 dengan nilai 4,58 miliar dolar AS (32,10 persen). Negara penyumbang impor terbesar kedua yakni Jepang dengan nilai 1,23 miliar dolar AS (8,63 persen) dan ketiga Singapura dengan kontribusi 5,78 persen.
Dengan demikian nilai total impor migas dan nonmigas Indonesia pada Januari-April 2021 mencapai 59,67 miliar dolar AS atau meningkat 15,40 persen dibandingkan periode yang sama pada 2020 sebesar 51,70 miliar dolar AS. (ant)