Bangga Indonesia, Banyuwangi– Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas berharap keberadaan pasar takjil pada bulan Ramadhan 2021 bisa mendorong pemulihan ekonomi warga dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan.
“Ramadhan tinggal hitungan hari lagi. Saya sudah koordinasikan seluruh camat, mari bersama-sama memberi ruang berusaha untuk warga berkreasi dengan pasar takjil agar semakin terbuka ruang pemulihan ekonomi. Tentu tetap dengan protokol kesehatan yang ketat,” ujar Bupati Ipuk di Banyuwangi, Kamis.
Agenda berkantor di desa yang rutin dijalankan tiap pekan, katanya, telah memberi instruksi melalui rapat virtual yang diikuti seluruh camat terkait persiapan menyambut Ramadhan, yang salah satunnya keberadaan pasar takjil yang biasanya dimanfaatkan berbagai usaha rumahan untuk membuka usaha.
Ipuk menyebutkan ada tiga poin yang terkait upaya menggeliatkan pelaku UMKM melalui pasar takjil. Pertama, fasilitasi, camat dan kepala desa agar mendukung pelaksanaan Pasar Ramadhan, tidak dipersulit.
Kedua, mengawal, Ipuk memberi contoh, camat harus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan puskesmas untuk membantu higienitas dari masing-masing UMKM.
“Turun bantu UMKM agar makanan-minuman yang dijual saat pasar takjil semakin higienis. Lalu bentuk tim yang tiada henti mengingatkan penerapan protokol kesehatan. Tegur bila ada kesalahan, termasuk semua pedagang harus pakai masker. Kalau perlu bikin lomba, pedagang terbaik dalam penerapan protokol kesehatan,” katanya.
Bupati Ipuk juga meminta pengaturan tempat dikoordinnasikann agar tidak menimbulkan kemacetan yang luar biasa.
“Biasanya memang di titik-titik tertentu saat ada pasar takjil, timbul kemacetan. Saya minta diatur yang baik. Macet sedikit wajar, tapi jangan sampai kemacetannya dalam tahap yang mengganggu banyak orang,” ujarnya.
Lalu, yang tidak kalah penting adalah semuanya harus bersih dan nyaman. Kata Ipuk, bagaimana selama dan setelah berjualan, kebersihan harus tetap dijaga.
“Jangan sampai setelah jualan, sampah berserakan. Beri tambahan tempat sampah di sekitar lokasi,” tutunrya.
Poin ketiga, lanjut Ipuk, optimalkan produk lokal dan memastikan semua produk yang dijajakan adalah produk lokal UMKM/usaha rumahan Banyuwangi.
“Juga utamakan yang berjualan adalah orang-orang Banyuwangi. Karena biasanya justru di jalan-jalan strategis itu saat Ramadhan banyak sekali pedagang musiman dari luar kota. Ini bukan menghalangi orang berjualan, tapi kita harus utamakan warga Banyuwangi, karena ini sangat penting untuk pemulihan ekonomi warga,” ucapnya. (ant)