Bangga Indonesia, Jakarta – Produsen mobil terbesar kedua Jepang berdasarkan penjualan, Honda Motor Co mengabarkan kepala eksekutifnya, Takahiro Hachigo akan meninggalkan jabatannya. Ia akan digantikan Toshihiro Mibe, kepala penelitian dan pengembangannya (R&D), mulai 1 April 2021.
Kantor berita Reuters yang dikutip ANTARA Sabtu (20/02/2021) melaporkan. Mibe, 59, yang telah bekerja dengan Hachigo untuk mendorong reformasi structural. Ia menjadi presiden unit R&D sejak 2019.
Mibe mengikuti tugasnya dalam pengembangan mesin dan bisnis drive-train setelah bergabung dengan perusahaan pada tahun 1987.
“Kami akan mempertimbangkan untuk menggunakan wawasan eksternal atau aliansi potensial di antara tindakan lain untuk membuat keputusan tanpa keraguan,” kata Mibe pada konferensi pers di mana dia menyerukan “transformasi besar dengan kecepatan tinggi” dari Honda.
Penunjukannya, pertama kali dilaporkan oleh Reuters minggu ini, terjadi ketika Honda berlomba untuk mengejar ketinggalan di bidang mobil serba listrik dan menghadapi persaingan dari pendatang baru dan raksasa teknologi seperti Tesla, Apple dan Amazon.
“Dia (Mibe) telah melihat ke masa depan, arah yang harus diambil Honda,” Hachigo mengatakan pada konferensi tersebut, menghubungkan keahlian Mibe dalam teknologi lingkungan dan energi dan perhatiannya pada perubahan sebagai alasan pilihan.
Hachigo akan tetap di dewan perusahaan, kata Honda dalam sebuah pernyataan.
Secara tradisional dikenal dengan mesin pembakaran internal yang hemat bahan bakar, Honda meluncurkan kendaraan bertenaga baterai yang diproduksi secara massal pertama Agustus lalu.
Ia mengatakan ingin kendaraan energi baru seperti plug-in hybrid dan mobil sel bahan bakar berkontribusi dua pertiga dari penjualan pada tahun 2030.
Tetapi para analis mengatakan bahwa Honda banyak mengejar ketertinggalan dengan pesaing di arena elektrifikasi.
“Dengan pergantian CEO menjadi Tuan Mibe, seseorang yang pandai dalam teknologi elektrifikasi dan telah melakukan negosiasi dengan pembuat mobil global, saya pikir ini adalah kesempatan yang baik bagi Honda untuk mempercepat elektrifikasi,” kata analis industri Takaki Nakanishi, kepala eksekutif dari Institut Penelitian Nakanishi.
Selama enam tahun sebagai kepala eksekutif, Hachigo berusaha menyederhanakan proses pengembangan kendaraan dengan menggabungkan beberapa operasi untuk mobil dan sepeda motor.
Dia juga memangkas biaya dengan merampingkan model line-up Honda dan mengkonsolidasikan pabrik di dalam dan luar negeri.
Hachigo juga memperluas kemitraan dengan General Motors Co termasuk kerja sama dalam pengembangan kendaraan listrik dan otonom.
Untuk fokus pada teknologi nol emisi, Honda menyatakan akan berhenti berpartisipasi sebagai pemasok mesin di Kejuaraan Dunia Formula 1 FIA pada akhir musim 2021. (aba)