“ …. Dan kita juga sempet foto bersama dengan adik-adik (bertiga)”
Bangga Indonesia, Surabaya – Fadly Satrianto (29) Ekstra kru pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dikenal dengan sosok yang periang. Bahkan bungsu dari tiga bersaudara ini pernah bermimpi mengendarai pesawat lain.
Fadly Satrianto warga asal Surabaya itu dikabarkan ikut serta dalam pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang berangkat dari Jakarta menuju Pontianak. Pesawat Sriwijaya sempat dikabarkan hilang kontak sebelum ditemukan terjatuh di Perairan kepulauan Seribu.
Keluarga Fadly mengaku shock mendengar berita tentang jatuhnya pesawat di Perairan Kepulauan seribu. Keluarga akhirnya memastikan kabar tersebut dengan mencari-cari sumber kredibel terkait jatuhnya pesawat.
Ya, benar. Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jurusan Bandara Soekarno Hatta- Pontianak hilang kontak dan jatuh di Kepulauan Seribu pada Sabtu, (09/01/2021).
Baca Juga: Menhub: Inilah Kronologi Jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182
Esok harinya, keluarga memilih mendatangi RS. Bhayangkara Polda Jatim. Kakak pertama Fadly, yakni dr. Juan Setiadi Zenniko mendampingi ibunda Fadly, Ninik Andayani untuk melakukan serangkaian tes DNA. Mulai dari pengambilan sample tes DNA, pengambilan darah, klosabuka dan rambut serta Antemortem.
Baca Juga:Tes DNA, Keluarga Berharap Fadly segera Teridentifikasi dan Dibawa Pulang
Bunda Fadly, tak henti-hentinya mengucurkan air mata. Bayang-bayang Fadly terus berkecamuk dalam pikirannya. Bukan tidak mungkin, Fadly dikenal sangat dekat sekali dengan ibundanya tersebut.
“Adik (Fadly) memang paling dekat dengan ibu,” ucap kakak Fadly, dr. Juan Setiadi Zenniko saat mendampingi ibundanya.
Tak banyak kata yang disampaikan. Keluarga berharap, Fadly bisa segera teridentifikasi keberadaanya.
Sosok Periang dan Pekerja Keras
Fadly merupakan anak ketiga dari pasangan Sumarzen Marzuki dan Ninik Andayani. Di mata kakaknya, Alumnus Universutas Airlangga Surabaya ini dikenal sebagai sosok yang periang dan mudah akrab. Dirumah, Fadly juga lebih dekat dengan ibundanya.
Kepribadian Fadly yang mudah bergaul dengan siapapun membuat suasana rumah lebih terlihat ramai. Keseruan itu dirasakan betul oleh keluarga saat tengah berkumpul bersama, termasuk Fadly.
Fadly juga dikenal sebagai pekerja keras. Kegigihannya dalam bekerja untuk menggapai cita-cita sudah terlihat sedari muda. Sebelum menjadi co-pilot di Nam Air, Fadly sempat ditempatkan dikantor. Namun selang beberapa tahun kemudian Fadly mulai merintis karirnya di penerbangan hingga menjadi co-pilot.
Baca Juga:Arie Untung Kenang Pilot Sriwijaya Air SJ182 yang Ternyata Kakak Kelasnya di SMA
“Dia punya visi-misi ingin mengendarai pesawat lain,” ucap dr. Juan.
Selama ini, Fadly bekerja sebagai co-pilot di NAM Air yang merupakan anak perusahaan Sriwijaya Air. Saat itu, Fadly ditugaskan sebagai ekstra crew pesawat Sriwijaya Air jurusan Jakarta-Pontianak. Sebab selepas dari Pontianak, Fadly rencananya menerbangkan kembali pesawatnya ke kota lain.
Foto Bersama Firasat Perpisahan
Ketiga bersaudara ini, memang tengah disibukkan dengan pekerjaan masing-masing. Kakak pertama diketahui bekerja sebagai dokter dan berdinas di kawasan Madura.
Sedangkan kakak kedua Fadly bertugas di Surabaya, dan Fadly juga disibukkan dengan pekerjaanya sebagai co-pilot.
Kesibukan itu membuat ketiganya jarang bertemu. Tanda-tanda firasat tentang kepergian Fadly baru dirasakan kakaknya, setelah dia mencoba mengingat-ingat tentang foto bertiga yang dilakukan baru-baru ini.
“Ya, Desember 2020 kemarin kita sempet kumpul bareng. Dan kita juga sempet foto bersama dengan adik-adik (bertiga),” katanya.
Kabar jatuhnya pesawat yang ditumpangi Adiknya itu, membuat dr. Juan menerawang jauh tentang moment foto bertiga yang baru dilakukan kemarin. Sebab, foto bersama itu belum pernah dilakukan semasa hidupnya.
“Mungkin ini adalah firasat (sinyal) pertemuan kami yang terakhir,” urainya.
Meski demikian, keluarga masih mengharapkan adanya keajaiban atas keberadaan Fadly. (EL-Hadi)